Senin, 24 Desember 2012

Aku Tak Ingin, Mendua


Mengapa kamu datang ketika aku tlah bersamanya? Ketika aku mulai mencicipi rasa bahagia, merasakan duka lara bersamanya, kamu seakan-akan datang dengan membawa sejuta rasa yang berbeda.

Mengapa kini kamu baru datang? Kemana dirimu ketika aku mencoba menopang dan melangkah? Berdiri, berjalan dalam sepi, sendiri. Bebas, lepas, dan belum , bahkan tanpa ada ikatan dengan, dia.

Ah, kenapa? Apakah mungkin, kamu masih malu untuk menyapa? Namun kenapa, ketika aku bersamanya, dengan secepat kilat kamu datang menyambar, menyapa tanpa permisi.  Dan, membuatku luluh seketika hingga aku lupa tlah bersamanya. Iya, ber-dua bersama dia.

Kamu tau? Hidupku terlalu lengkap bila kita ber-tiga. Cinta ini akan menjadi berwarna. Serupa warna balon,hijau kuning kelabu, merah muda, dan biru, atau selengkap pelangi yang selalu mejikuhibiniu.

Cukup! Aku tak mau cinta antara kita datang bersama-sama. Ya! Cinta antara, Aku-Kamu-Dia. Aku tau, cinta ini tak salah dan tak bisa disalahkan. Karna menurutku, cinta ini hadir, tanpa paksaan, tanpa keinginan untuk mendusta, mendua, dan dengan mudahnya, ia mengalir begitu saja.

Aku mengalah, karna aku yang salah! Bukan cintamu atau cintanya! Aku tau,ini hanyalah tipuan cinta, yang selalu menggoda agar kita bisa bersama. Hahaha, ingin rasanya aku tertawa!

Namun maaf, tawa ini bukan tawa kemenangan bahagia untukmu karna kita bisa bersama. Aku tak bisa membagi, aku tak sanggup mencecerkan cinta, untukmu dan untuknya. Aku tak ingin mendua. Sekali lagi ingin aku bicara, cinta ini terlalu lengkap bila kita ber-tiga.

Aku takut, kehadiran yang sementara, hanya akan menorehkan lubang besar yang bernama luka. Lalu, bila rasa ini nantinya menghilang terbawa semesta, aku yakin, yang kita petik adalah kecewa.

Tolong, ku harap kamu tau. Aku menginginkan satu cinta. Cukup satu cinta, antara aku dan dia. Bukan cinta segitiga, yang didalamnya kamu pun masuk menjadi tokohnya.

Sudahlah, lepaskan aku dari jeratan rasa yang pernah ada. Aku tak ingin mendusta. Lupakan aku, lupakan rasa yang pernah kita bawa bersama ber-dua.

Dan, biarkan saja  cerita kita sekejap menjadi lara, daripada sampai nanti saatnya, semua terbuka, hingga celah untuk mengucap maaf , telah sirna. Aku lelah, aku ingin setia, aku tak ingin, men-dua.

Selasa, 18 Desember 2012

Seribu Tahun Lamanya



 Hai, kamu apa kabar? Baik, kan? ..... Kamu tau? Aku rindu.

Kenapa semakin hari kamu semakin jauh? Apa kamu tak tau? Kamu adalah alasanku untuk tetap bisa berdiri. Tapi, kenapa kamu malah membuatku terjatuh? Apa kakimu sudah terlalu lelah untuk menopang sesuatu yang seharusnya tidak kamu topang?

Atau...

Apa tanganmu sudah lelah untuk menggenggam apa yang seharusnya tidak kamu genggam? Menggenggam dengan erat lalu hilang. Ah itu kan ibarat pasir! Ya, semakin aku menggenggammu erat, semakin kamu terlepas dariku.

Atau....

Apa aku terlalu erat ketika menggenggamu? Sampai-sampai kamu saja merasa sakit dan memilih untuk lepas? Tidak! Bukan hanya kamu yang sakit. Aku juga!  Tapi, apa kamu tau? Aku bertahan. Iya bertahan meski sakitnya saja minta ampun.

Ah mengenalmu, selalu dekat denganmu, itu rasanya menyenangkan. Namun kenapa ketika aku merasakan sedikit kesenangan, kemudian kesedihan datang menyapa? Seakan mereka tak ingin disatukan. Rasanya memang tak ada batas. Kesenangan, kesedihan, kedatangan, kepergian, memang berada dalam lingkup yang terlalu dekat, namun terlalu angkuh untuk bisa saling bersama.

Ya! Aku tau, memang sudah seharusnya dari awal aku melangkah, meskipun itu dengan pelan. Kamu tau? Buatku, melangkah pun terasa berat, terlebih tanpamu.  Kamu mengajarkanku menjadi sosok yang kuat, tapi apa? Aku, menangispun kini karnamu (lagi). Perhatian padamu saja malah kamu salah artikan? Dimana sisi sayangmu seperti ketika kamu tersenyum padaku? Kenapa hanya pikiran dangkal tanpa memikirkan perasaanku nanti yang membuatmu membiarkanku melangkah?

Ah, sayang sekali. Pertemuan singkat, kedekatan singkat, kebahagiaan singkat, terlalu cepat terenggut, oleh keegoisanmu, kegengsianku. Aku peduli padamu, ingin membuatmu menjadi lebih baik lagi, meski aku juga menyadari, kalau aku tak selalu benar. Dan aku,kamu. Kita sama-sama saling belajar, bukan saling menyalahkan, mengalahkan atau menjatuhkan!  Cerita kita mungkin berakhir, namun sampai kapan aku tak tau, aku akan mencoba bertahan. Karna aku pernah bilang padamu, kan? Kalau memang perlu, ibarat sebuah lagu, biarlah aku menunggu..meski harus, seribu tahun lamanya...

“Takkan pernah berhenti, untuk selalu percaya
Walau harus menunggu, seribu tahun lamanya
Biarkanlah terjadi, wajar apa adanya
Walau harus menunggu, seribu tahun lamanya
Jika, kau masih ragu, untuk menerima
Biarkan hati kecilmu berbicara
Karena kutahu, kan datang saatnya”

Selasa, 04 Desember 2012

Pemilik Hati yang Sepi



Wahai pemilik hati yang sepi,
Masihkah ada ruang di hati ini?
Melihat tapi tak mengucap
Mendengar tapi tak menatap
Angkuh!

Wahai pemilik hati yang sepi,
Ketika sapa tak lagi terbaca
Pintu hati saling terkunci
Makna raga tlah sirna
Namun jiwa masih meraja

Wahai pemilik hati yang sepi,
Sajak-sajak tak berarti
Aksara buta tak terbaca
Rengkuhan sepi menemani
Titipkan rasa yang tlah mati

Wahai pemilik hati yang sepi,
Siapa yang peduli dengan hati yang sepi?
Membiarkan tenggelam tanpa bisa menepi
Merelakan pergi tanpa kembali
Menangis, meratapi, tak lagi mencintai

Wahai pemilik hati yang sepi,
Berhentilah merana
Tak ada lagi yang perlu ditanyakan
Tak ada lagi yang perlu disesalkan

Wahai pemilik hati yang sepi,
Sebelum toreh luka menganga
Carilah celah yang bisa buatmu bahagia
Karna kedatangan dan perpisahan
Semua sama, tak bersekat tanpa jeda 

Kamis, 29 November 2012

aku menyukai hujan! dan aku, menyukai....

hujan turun untuk kesekian kalinya malam ini, membuatku teringat akan senja indah yang tercipta bersamamu.

hai! kenapa kau biarkan aku menikmati hujan bersamamu? apa kau tak tau betapa bergetar hatiku waktu itu? apa kau tak mendengar detak yang begitu keras dari jantungku?

kau tau? senja memang tak bersahabat untuk kita saat itu. tapi, aku tak peduli. biar saja angin menerpa begitu kencangnya, ataupun derasnya guyuran yang sejujurnya membuat tubuhku terlalu dingin. ah...semua rasanya indah! rasanya, meski tubuhku terguyur hujan tapi tetap saja hangat karnamu.

oh...hujan, mengapa kau selalu membawakan radar manis setiap datang? bahkan karnamu, keromantisan yang terjalin terjadi begitu sempurna, secara alami, tak pernah dibuat-buat. pelukan hujan, sentuhan angin, serta percikan air yang mungkin mengotori kita. aku merasa, aku tak ingin hujan ini berhenti!

aku ingin mengulang hujan bersamamu.kau tau apa yang ingin ku tanyakan pada saat itu? adakah hal yang lebih indah selain merasakan hujan bersamamu? aku rela menghabiskan waktu dalam guyuran hujan, aku menyukai hujan! tapi, tidak dalam kesendirian. temani aku, aku tak ingin sendiri. bagiku, ketika menatap rintikan hujan bersamamu akan membuatku tenang.

berjanjilah, temani aku menikmati hujan! meski dalam senja yang berbeda, meski dalam cerita yang berbeda. sekali lagi ingin ku katakan, aku menyukai hujan! dan aku, menyukai hujan bersama mu :)


Senin, 12 November 2012

maaf-terima-kasih

aku tak pernah menginginkan perpisahan. sedikitpun. karena aku merasa, ikatan ini, sudah menyatu, antara, aku dan kamu.

kamu bilang aku harus tetap mencintaimu. kamu bilang aku harus berada tetap disisimu. tapi, kenapa kamu tiba-tiba meninggalkanku? meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas. bukankah itu tak adil? membiarkan ku tersayat karna lukamu, lalu kamu menghilang,membiarkanku menangis tanpa kamu peduli lagi padaku.

kenapa kamu membiarkanku melupakan cara bahagia? apa kamu sengaja? rasa-rasanya apa yang ada kini tinggal menjadi serpihan luka.

aku mencintaimu, tanpa syarat. tanpa memintamu menjadi orang lain.mungkin, dipikiranmu aku ini hanya merepotkanmu, selalu meminta ini itu, selalu marah bila keinginanku tak pernah terwujud, selalu marah bila kau jauh dari sisiku.


tapi apa kamu tau kenapa aku seperti itu? bahkan kamu tidak pernah memberikanku waktu untuk sekedar mengatakan sesuatu.

kamu tau kenapa aku seperri itu? semua, semata-mata karna aku peduli padamu. aku sekedar ingin tau kabar darimu, tak ingin sedikitpun kehilangan momen ketika kamu tak berada bersamaku.

mungkin aku membosankan hingga akhirnya kamu meninggalkan ku. kita memang sama-sama egois, terlalu angkuh untuk bisa saling bertegur sapa atau bicara. rasa sedih memang ada, rasa marah mudah sirna, tapi kecewa, bukan hal yang mudah untuk membuatku bisa lupa.

maaf, aku memang lah aku. aku bukan kamu yang penyabar, yang pengertian, yang selalu bisa bikin ketawa, yang bisa ngasih kejutan dan keromantisan, aku bukan kamu yang sempurna buatmu tapi aku adalah aku. inilah aku yang sederhana, yang selalu mencintaimu tanpa alasan.

semua berakhir, tanpa lagi sisa kenangan yang indah. terimakasih karna kamu tlah mengajariku, tentang keikhlasan.

Selasa, 16 Oktober 2012

Dalam Hujan Aku Rindu



Ah musim hujan telah tiba. Rintikan yang selalu membawa rahasia, rintikan yang mempunyai sejuta makna. Semua karena hujan. Bau tanah, kesejukan, pelangi, serta keromantisan yang bisa ku rasakan.


Aku menyukai hujan, apalagi ketika ladang hati mulai merajuk, menginginkan kehangatan kasih, serta pertemuan singkat. Apa salah bila aku merasakan rindu bersama hujan? Dalam rintikan hujan, dalam sendu aku merindukanmu, bukan rindu karena tak bertemu, namun rindu yang kuinginkan dalam pelukan hujan bersamamu.


Mungkin, malam ini hanya hujan yang tau, betapa rindunya aku padamu. Sama seperti setiap tetesan air yang di bawa hujan dan jatuh menetesi bumi. Mungkin hujan pula yang tau, ketika dia terjatuh dari awan, dia mengajarkanku untuk sesekali terjatuh, namun tak akan lama kemudian, aku kembali, aku akan kembali menjadi awan yang terlihat cerah ketika tak ada mendung.


Hujan, meski sering membuatku basah dan dingin, tapi aku selalu menyukai hujan. Karena hujan aku bisa merindukanmu, karena hujan pula aku bisa mengingat kenangan bersamamu, karena hujan tiba, kamu ada untukku, mengisi hati yang sendu, menawarkan sejuta bahagia dan rindu.

Kamis, 13 September 2012

Kamu, (dulu) Masa Lalu-ku

first month
Malam ini mungkin jam sudah menunjukan pukul sepuluh lebih. Tapi jemariku semakin bergejolak menginginkan sebuah kata demi kata sederhana namun penuh makna untuk tertuang dalam tulisan ini. Mataku masih terbuka dan enggan untuk terpejam, banyak alasan yang membuatku masih bertahan dan menunda waktuku untuk tidur, tak terkecuali dia. Dia adalah kamu, ya kamu adalah masa laluku.

Aku menulis malam ini dengan penuh suka cita dan suka cinta. Waktu ternyata berjalan begitu cepat tak seperti perkiraanku, seperti halnya meski satu bulan telah berlalu, kasamaran yang merajut hatiku tak jua hilang. Kebersamaan kita yang terjalin setiap harinya mungkin membawa nuansa indah yang menjadikan kasmaran ini tak jua pudar.

Ribuan kata mesra mungkin sudah terucap dari bibirmu, tak luput juga rangkaian bunga mawar yang selalu menjadi tanda cintamu, selalu ada mengiringi setiap langkah perjalananku. Aku jatuh cinta. Jatuh cinta dalam keadaan yang sederhana.Aku tak pernah meminta apa-apa darimu. Karena mencintaimu tak memerlukan lagi alasan. Aku beruntung. Aku beruntung bertemu denganmu lagi, karena dengan begitu, aku dan kamu bisa saling berbagi. Saling berbagi kisah, kasih,cerita, kenangan, yang terkadang membawa tangis dan tawa bahagia.

Memilikimu dimasa lalu adalah sebuah kenangan yang indah. Meski hanya berjalan seumur jagung, namun kamu selalu bisa membawaku kedalam dimensi hidupmu yang selalu mengharu biru. Kamu bak seorang pahlawan ketika aku membutuhkan bantuan di waktu itu. Dan kini, aku merasa sama. Tak ada yang berubah. Kamu tetaplah kamu yang dulu. Pahlawanku yang selalu menjadi penopangku di kala senang maupun sedih, menghantarkanku pada sebuah pintu kebahagiaan, tanpa ada rintihan tangis air mata.

Memilikimu kembali seperti sebuah mimpi. Ya, dahulu hanya dimimpi aku bisa menuangkan keinginanku, hanya di dalam mimpi juga kamu datang menghampiri dan memintaku kembali lagi, dan kini  mimpi itu tak hanya sekedar bunga tidurku setiap malam. Kamu benar-benar datang kembali ke dalam kehidupan nyataku.

Dia adalah kamu. Kamu adalah masa laluku yang kembali datang, kamu adalah masa lalu ku yang kini selalu membahu mendampingi dalam setiap langkahku. Meski tak sedikit kekuranganmu, namun itulah yang menjadi penguatku. Itulah yang membuat ku selalu termotivasi untuk tetap berada di sampingmu. Meski kamu masa laluku, apa iya nanti kamu akan tetap berada di sampingku untuk mendampingkiku menuju masa depanku? Tak ada seorangpun yang tau. Aku, Kamu, Kita, hanya bisa berusaha dan berdo'a. semoga tak ada lagi berpisahan, kesalahpahaman, serta hal-hal yang membuat hubungan kita menjadi jauh lagi.

Hai kamu masa laluku, aku beruntung untuk bisa memiliki mu kembali, apa kamu merasakan hal yang sama sepertiku? :)

Jumat, 06 Juli 2012

IPS-Ilmu Pengetahuan Sosial



Sabtu, 30 Juni 2012 adalah hari penentuan saya, hari penting dalam sejarah hidup saya, penentu jurusan saya , antara IPS atau IPA hahaha (lebay nggak sih? yaudah sih). Oke cerita dimulai dari sini, pagi itu hati saya berdebar menunggu hasil rapor saya selama setahun menjadi anak kelas X- yap sepuluh. Tepatnya di semester II. Kalau boleh jujur, saya tidak galau jurusan karena dari awal (dari SMP) saya punya mimpi untuk masuk IPS, alasannya sederhana, saya 'kurang pandai' dalam urusan hitung menghitung, dalam angket pun saya memilih jurusan IPS karena saya memang merasa minat dan bakat saya berada di IPS.Yak hari itu saya memproklamatirkan (berasa presiden deh) bahwa sangat galau nilai. Saya takut bila nilai saya di semester II ini akan merosot (mempertahankan lebih sulit daripada melepaskan nilai T.T) karena saya merasa akhir-akhir ini cara belajar saya kurang maksimal.

Akhirnya waktu yang ditunggu datang, Ibu keluar dari lobi dan saya dengan setia masih dengan hati galau menunggu Ibu, dengan segera saya memberanikan menemui Ibu *saya berjalan slow motion gitu deh kayak di Upin-Ipin*. Eh tunggu, tau nggak saya galau kenapa? penting nggak sih? penting sih hehe oke yak galau yang pertama adalah karena saya takut masuk IPA dan galau yang kedua karena saya dilarang masuk oleh guru saya gara2 saya datang ke sekolah tidak menggunakan seragam, pengalaman ya! kalau ambil rapor jangan pakai baju bebas #CATET!. "Gimana, Bu?" pertanyaan saya pertama pada saat itu. "Selamat ya, A'yun masuk IPA rankingnya naik" HAH IPA? JLEB! hati saya serasa terpecah belah. *Ahh tidak aku mimpi, ini bohong, ini hanya fiktif belaka, aku pasti sedang diculik elang dan naga yang sedang casting di indosiar* (lebay lagi nggak sih? yaudah sih.). Saya mbrambangi dengan gaya-gaya sedikit mbrebes mili. "Ah ngapusi" kata saya pada saat itu juga. Dan saya memberanikan untuk membuka, dihalaman terakhir tertulis "Naik, ke kelas XI IPS" ALHAMDULILLAH Ya Allah IPS woy IPS! Ibu telah membuat hati saya hampir jadi kurang dari tiga-__-

IPS, Ilmu Pengetahuan Sains? Ikatan Pelajar Santai? BUKAN BUKAN!! IPS adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Alhamdulillah saya IPS asli IPS buka IPS abal-abal, saya bisa bilang begini bukan karena saya sombong atau bagaimana, saya tidak sombong dan saya tidak suka sama orang sombong(duh ngomong apa sih ane-,-). Saya bisa berbicara begini karena saya bisa mempertanggunjawabkan nilai, nilai IPS saya bisa dibilang Alhamdulillah melebihi target.Saya bahagia dan bangga masuk IPS. Selama ini banyak sekali orang berbondong-bondong untuk masuk IPA, tapi tidak bagi saya. Saya suka IPS, biarlah orang memandang IPS tidak sekece IPA, tapi statement tadi TIDAK berlaku bagi saya. IPA dan IPS sama saja, tinggal bagaimana kita menjalaninya.

Saya memilih IPS karena sejak SMP saya mempunyai mimpi untuk di kuliah nanti saya masuk jurusan IPS. Setiap kali teman saya bertanya, "Kamu IPS? aku kira IPA, kok masuk IPS? Mau jurusan apa emang?" Bertubi-tubi tembakan pertanyaan tertuju pada saya..Buuuumduaaar!! Saya terbangun. Iya ya saya mau masuk apa? bagaimana masa depan saya? apa manfaat saya memilih itu?? Saya tersadar. Ternyata itu adalah pertanyaan rumit yang telah saya siapkan dan pikirkan semenjak SMP dan sampai kini saya belum sepenuhnya menemukan jawabannya. Dan inilah beberapa ambisi saya untuk jangka kedepan (syetdah berasa calon ketua OSIS atau CaGub mau pemilu-,-)

Yang pertama adalah Hubungan Internasional. Mengapa demikian? Saya menjadi tertarik ketika melihat mbak-mbak, yaitu kakak kelas dari kakak kandung saya yang kuliah di Hubungan Internasioal. Si mbak bekerja sangat menyenangkan. saya tidak tau ini kebetulan atau memang si mbak pandai dan terpilih dalam suatu acara dunia. Anda tau Amazing Race? Ya! Dia menjadi pemandu di acara Amazing Race, WOW keren sekali! Meski saya tau bahwa Ilmu Hubungan Internasional tidak secethek itu. Ilmu Hubungan Internasional merupakan studi yang akan mempelajari tentang persoalan luar negeri dan isu global antara negara-negara internasional, organisasi antar pemerintah, dan organisasi nonpemerintah, serta perusahaan multinasional. Entah alasan apalagi yang membuat saya memilih HI saya juga belum tau. Intinya HI bisa bekerja di kedutaan atau di luar negeri hihihi.

Kedua adalah Komunikasi. Sederhana. Saya menyukai broadcast, entertaiment, dan hal-hal yang berbau dengan berita. Sejak awal SMP saya senang mendengarkan radio hingga saya mulai bermimpi untuk menjadi seorang penyiar radio (sayangnya mimpi itu masih tertunda saudara-saudara, mohon do'anya yak, bantuannya yak, jadi apa prokprokprok...). Hmm setidaknya saja ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dalam kasus ini saya ingin menjadi manusia yang dapat menyampaikan pesan dan nantinya mendapatkan feedback dari orang lain yaitu pendengar saya.

Ketiga adalah Psikologi. Psikologi? Iya. Saya suka memberi masukan kepada orang lain, meski saya sadar bahwa hidup saya saya sebenarnya belum teratur, tapi seperti statement saya diatas, saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Meski terlihat mudah, tetapi itu termasuk susah bagi saya karena saya 'belum' belajar hehehe yak mungkin dari belajar nanti saya akan mendapat lebih dari pembelajaran untuk kepribadian saya dan orang lain.

Dan keempat adalah Ilmu Ekonomi. Saya sedikit psimis dengan fakultas ini. Saya memilih ekonomi karena jika dilihat banyak peluang yang bisa saya dapatkan disini. Misal saja saya bisa bekerja di bank. Dan cita-cita besar adalah bekerja di BI ya, Bank Indonesia. Bank yang mengawasi seluruh bank-bank di Indonesia (HA-HA berasa paling berkuasa deh -,-) Gaji yang menguntungkan untuk masa depan serta kenyamanan dalam bekerja, sepertinya bisa di dapat setelah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Semoga ya nilai ekonomi saya nggak jeblok-jeblok amat kayak di kelas X kemarin hehehe

IPS, yaps mulai 16 Juli depan adalah hari pertama saya masuk sekolah. Hari dimana saya memulai untuk menginjakkan kaki menuju gerbang IPS, gerbang menjadi orang yang lebih baik lagi ^^, . Mimpi-mimpi untuk masuk ke jurusan keinginan semoga bisa terwujud, terlebih bila saya mendapatkan jalur undangan hihihihi. Mengejar jalur undangan tak segampang mengoyak layangan tatas, jalur undangan tak semulus jalur jalan tol, jalur trans jogja tak serumit jalur menuju undangan, jalur undangan tak secerak jalur jalan pintas, tapi InsyaAllah, jalur undangan memudahkan untuk menuju PTN hehehe kelak saya akan bahagiaaa sekali bila mendapatkan mimpi-mimpi saya hehehe cukup sekian, pokoknya saya mau buktikan saja tidak asal obral janji hehe...GO IPS, IPS GLORY :D nggak usah gengsi-gengsian ya mau IPA IPS yang penting pribadinya sendiri teman-teman, keep fight! ;)

Rabu, 27 Juni 2012

TEBS - Ten Bhe Solidarity-


TEBS 2014
Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata TEBS? produk minuman? yups tepat sekali! Tapi bagi saya TEBS bukanlah produk minuman yang berslogan "TEBS, Shocking Soda". TEBS adalah akronim dari "Ten Bhe Solidarity". TEBS terbentuk ketika suatu hari teman saya meng-invite group kelas dalam facebook, tapi saya merasa ada yang kurang, nama group kurang meledak, dan duaaaar... ide kecil saya muncul untuk membuat kelas lebih kompak dan hidup dan langsung saja dengan segera saya mengutak-atik group dengan memberi nama TEBS (maklum saya bebas mengganti karena saya mimin dari group TEBS hihi). Mengapa TEBS? sederhana, karena saya menduduki kelas B dan saya pikir dengan tambahan "Solidarity" saya harap kelas saya akan benar-benar menjadi kelas yang anak-anaknya solider (meski dalam kenyataan tidak semuanya terbukti benar :p). Tapi apapun itu, saya sudah terpikat oleh pesona TEBS #tsaaah

Setelah usul asal diatas eh maksud saya asal usul diatas :p saya akan memperkenalkan members dari TEBS. Perjalanan TEBS di mulai ketika saya masuk sekolah pertama kalinya( saya lupa entah tanggal 6 atau 13 Juni 2011). Dibawah ini adalah absen anak-anak kelas XB dan saya akan mendeskripsikan sedikit tentang mereka (menurut pandangan saya hehe maaf bila tidak berkenan, kritik dan saran diterima teman-teman :p)



Daftar Presensi XB



1. Aji Shidiq Anggoro Putro, anaknya tinggi badannya, tapi suaranya duuuh...kecil sekali, suatu ketika saat Aji berbicara, salah seorang guru mengira bahwa Aji mengada-ada suaranya hingga Ia kena murka, padahal emang gitu kali ya suaranya. oke mungkin anda harus mendengarnya sendiri suatu hari, pesan saya, jangan kaget yah!


2.Ananda Dwi Sulchan, nah ini dia tokoh agama di kelas, sedikit-sedikit apa yang menyimpang selalu si Uchan memberi nasihat hehe kalo udah ketemu sama guru ekonomi saya, si Uchan bakal kelimpungan untuk bertanya-tanya tentang pertanyaan yang saya rasa, aneh.


3.Ari Natalia, alias Mbok Jum. cewek imut yang suka bikin gemes saya. ini si ranking pertama dikelas. anaknya hebohan, suka banget jadi bahan garapan anak sekelas, di gelitikin sampai latah "Eh sayangku, mati" hahaha saya kadang merasa kasihan ketika melihat dia di kerjai teman-teman.


4.Astri Suhartini, yap anak yang lahir 97 ini adalah teman saya semasa SMP, kami memang tidak terlalu dekat namun Alhamdulilah oleh Tuhan di perdekatkan ketika SMA ini (ciyeee). Bagi saya Astri adalah Zrintil, si anak galau yang susah move on huihi .. dia suka sekali menggombali saya dan teman-teman saya yang lain.


5.Benedictus Arie Kamanjaya, Dictus itu kayak pemain film Denias, itemnya doang sih hehe (ampun Dictus saya cuma bercanda ._.v), dia anak yang pendiem tapi lucu juga sih, berasal dari pulau Belitung (jauh ya? demi sekolah aja dia rela ke Jogya B) )


6.Dhani Catrianiningsih, Daniex alias Cemplux...ini adalah teman saya yang selalu mengingatkan saya bahwa hidup tak selalu tegar, kenapa saya berkata demikian? karena dia yang sukanya bilang "Gak usah sok tegar, Yun" *kemudian dia gelitiki saya* (Oke dani, makasih ya-________-)


7.Devi Ramadona, nggak banyak yang saya ketahui tentang dia, abis Devi misterius sih T.T nggak banyak omong, putih dan tembem. pokoknya dia mah rumahnya deket JEC, tanpa sadar tiap mau ke JEC, saya ,melewati rumahnya sejak saya SMP hihihi


8.Dimas Nuansa Gintingsuka, Dimas ini ketuanya TEBS ... nah temen-temen udah bisa menilai tanpa saya jelaskan hehe anak Medan ini si Dimas.


9.Eka Septy Inayahtul'Ain, Momow yaps Momow Jahat hehehe ini salah satu sahabat saya di SMA, dulunya dia cengeng sekali, duh nggk ada angin nggak ada hujan bisa ini sanak tiba-tiba nangis. Nah kalo sama Septy ini saya sukanya les nari bareng. Pacarnya seorang pengusaha Lobser. Bagi yang berminat beli Lobster segera hubungi Septy (Maaf sep aku ikutan bantuin Iklan Lobster._.) wait, apa ini ada mention dari Septy, oke ini pesennya sih gini "Mah aku eka septy inayahtul ain cantik sekali tiada taranya adiknya agnes monica :3 jangan lupain yaaaa :D" (Nak, kamu.........*shower mana shower*)

10.Erna Rosita, Erna anaknya anteng, rumahnya deket sama rumah saya. Cewek berkacamata yang pinter nari. dia juga yang tiap hari Kamis dan Minggu nari bareng saya hehehe


11.Fadlilah Rizky Anugerah, Fadli itu? tembem...gembul. Mungkin dia satu-satunya laki-laki di kelas yang sering saya ajak curhat. Beberapa waktu yang lalu dia juga sering menebak-nebak apa yang akan terjadi pada saya (udah kayak Paranormal gitu deh cint..) dan sialnya, beberapa tebakan dia benar dan tepat, hingga kadang membuat saya galau T.T


12.Fithnazza Hasnabilla Hari, ini saya nggak tau, saya sama Bella sejak SD bisa satu sekolah hihihi dia nih anak animasi, pinter banget gitu kalo suruh gambar *.* (mau dong Bell ajarin gue T.T)


13.Hamdan Surya Negara, Hamdan suka shuffle, suka bikin ide-ide juga buat TeBS, tapi anaknya nggak ragatan juga -___- (hihihi maaf hamdan :p)


14.Herienda Aqnestasya Deana Putrie, namanya panjang banget, dan tau nggak siapa panggilannya? Dea. Ngeselin banget nggak sih? hahaha nggak deng nama saya juga panjang kayak kereta-_-. Dea anaknya pendiem, pemaluuuu banget, kata di kata waktu kecil dia bisa ngliat apa yang nggak biasa orang bisa liat hihihi....


15.Ismail Jabir, aneh, suruh ngumpul tugas sukanya nggak tepat waktu, entah saya tidak tau isi pikiran dari anak dosen ini.


16.Khoirunnisa, nah kalo si Nisa hampir sama kayak Uchan, kalo dia Ibundanya TEBS, Alhamdulillah yah saya suka berbagi cerita dengan Nisa, abis nyangkut-nyangkut agama gitu bikin plooooong :''


17.Luthfi Fardyaz Rizaldi, Pak Bos? kok bisa? saya juga nggak tahu hehe tapi pokoknya si Lutfhi dipanggilnya pak bos gitu aja sih.


18.Marsella Maharani, kacamata, kuciran aneh-aneh, suka ngebentak, anak adiwiyata, anak sibuk, anak osis, duh cukup sudah saya tidak mau menjelaskan daripada emosi sendiri-______-


19.Muhammad Anhar, nggak tau si Anhar sekarang aneh padahal dulu baik hlo, pernah nganter saya pulang hehe


20.Nadya S Suhardo, gimana ya deskripsiin nana -_- abis mukanya innocent banget, tapi sekali omong pedes euy hihi sukanya pake pin stroberi dari kain flanel yang mesti buat ngelap keringet di idung :p


21.Nova Risky Amalia, "Kurasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan yang pertama..." nah! lirik satu ini sangat tepat buat si Nova alias Amaliyah. Pertama kali saya masuk kelas, yang saya liat punya chemistry dengan saya adalah si Nova, dan benar saja, dia menjadi teman bangku saya sampai akhir kenaikan kelas, ada apa-apa pastinya ceritanya ke Nova, pokoknya the best deh kayak lagunya Chibi yang best friend forever :p


22.Oriza Sativa Tunggadewi, anak BB yang suka nya di kejar-kejar kakak kelas yang mirip anak India hihihi maternya fisika deh pokoknya.


23.Qurrata A'yun Nindya Pawestri, ini adalah saya sendiri. saya tidak tau karakter saya, pokoknya asal di kelas ada yang manggil "Mamah (inget ya pake H)" itu berarti teman-teman sedang memanggil saya (duh berasa jd emak-emak-____-)


24.Rendra Satriya Wicaksana, apa ya? nggak tau deh ini absen dibawah saya yah ....fiuuuh. dia teman saya semasa SMP ketika di Bimbel, tapi katanya nggak kenal saya (yaampun jahatnyaT,T)


25.Risky Martha Kusuma, Cicik...itu...menawan kyahaha anaknya galak, item tapi mukanya mulus, gimana ya kalo ngomong sama dia jangan dimasukin ati, asik kok anaknya, oh iya paling rajin dateng kalo ada janjian-janjian mau ain :p


26.Rizky Anisa Listyamurti, Anis itu ndut :p yaps kalo nari bisa lemah gemulai jadinya, anaknya juga keliatan dewasa (beda kayak aku yang banyakan gojek, tapi dewasa juga hloh hehehe) nggak terlalu deket sih tapi kayaknya kelas 2 bakal sekelas sm Anis hehe


27.Sahrul Akbar, anak bal, kalo ngomong kayak politikus abis, nah ini dipacok-pacokin sama Mbok Jum


28.Siska Rahayu, Siska teh asli Subang Jawa Barat gitu, disini ngekost di deket sekolah, kalo 
stres mesti nggak maem abis itu sakit ._.


29.Syara Suliandriani, ini yah badannya hampir kayak saya, abis sama-sama kurus sih sih heheh tapi kurusan Syara loh :p


30.Tommy Fajar, I dunno dari awal saya sudah tidak ngeh, cukup tidak perlu diceritakan muihihi


31.Usuf Usmaul, I just wanna say "Kapan Suf kamu bakal sadar? udah gede kalo dikelas jangan celelekan-______-" nggak punya tujuan iduplah..


32.Yogi Triprasetyo, ini Boyband nya TEBS, anaknya berasal dari Lampung, tapi badannya nggak segede gajah-gajah di Lampung hehe pernah ya dia tiap saat panggil saya "Mbak..mbak.." sampe saya heran dan memberanikan bertanya "Yog, kamu tau namaku nggak sih?" - "Enggak" skak mat makjleb setaun sekelas kok nggak tau namaku sih T,T


Nah itu tadi sedikit saya share tentang anak-anak TEBS, beraneka bukan? pembagian rapor tinggal menunggu hari, 30 Juni 2012, itu berarti untuk bisa bersama anak-anak TEBS sangatlah kecil kesempatannya. Mana kabar dikabar ada beberapa anak TEBS pindah keluar kota dan pindah sekolah..Duh saya semakin rindu.


Meski sakit hati pernah saya alami karena anggota dari TEBS sendiri, tapi rasa sayang saya kepada mereka lebih kuat untuk mudah memaafkan semua kekhilafan yang pernah terjadi. Yang selalu saya ingat adalah kekompakan abadi kami. Saya terharu ketika Kemah kemarin kami bisa menampilkan tari kolosal yang EXTRAORDINARY! Saya terharu dan saya bangga! Biarpun nanti sudah memiliki jalan sendiri-sendiri di IPA atau IPS, tapi saya yakin, hati kami tetap satu ... Ten Bhe Solidarity!




Gambar oleh Fithnazza


"Tak mudah untuk kita hadapi, Perbedaan yang berarti,Tak mudah untuk kita lewati,Rintangan silih berganti, 
Kau masih berdiri,Kita masih di sini, Tunjukkan pada dunia,Arti sahabat, Kau teman sehati, Kita teman sejati, Hadapilan dunia, Genggam tanganku"

Selasa, 05 Juni 2012

Green and Clean


Halo blogers, Halo June, long time no see :D
Hari ini saya ingin share sedikit tentang Green and Clean (jujur saya selalu terbalik-balik ketika mengucapkan green and clean menjadi glean and creen, oke whatever^^). Opini ini saya buat tidak sendirian. Saya bersama teman-teman dekat  SMA saya (Nova Risky A, Eka Septy I.A, dan Astri Suhartini) ketika mendapatkan tugas dari guru TIK untuk membuat Power Point bertema Green and Clean.Saat mendapat tema ini yang pertama kami pikir adalah Adiwiyata. Actually, Green and Clean tidak hanya membahas Adiwiyata. Tapi kenapa kami hanya tertuju pada Adiwiyata? Karena sekolah kami sedang gentar-gentarnya mencanangkan Program Adiwiyata, maka kami berempat sempat berpikir cuntel dan bingung untuk membuat karangan ini, namun tak lama kemudian ide-ide muncul dari pikiran-pikiran anak cerdas ini. Yup, tak perlu panjang lebar, ini adalah hasil karya saya dan teman-teman saya … Cekidot!
A.Pengertian
Green and Clean adalah suatu upaya yang mewujudkan lingkungan, baik biotik maupun  abiotik menjadi lingkungan yang hijau, bersih, asri, indah, sehingga masyarakat dapat hidup  sehat dan nyaman.
B.Kegiatan Green and Clean


  • — Melakukan penghijauan dengan misalnya penanaman sejuta pohon, untuk industri kayu, lakukan tebang pilih tanam kembali. 
  • — Mencanangkan program Adiwiyata bagi sekolah-sekolah dan program “SEMUTLIS” atau Sepuluh 
  • Menit Membersihkan Lingkungan Sekolah.
  • Membuang sampah pada tempatnya. 
  • Menjaga lingkungan dengan tidak merusak bibit-bibit tanaman. 
  • Melestarikan tanaman dengan menjaga kelangsungan hidup tanaman tersebut. 
  • Mengurangi polusi udara dengan meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor.


C. Partisipasi dalam Kegiatan Green and Clean
D. Hambatan
  Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitar.
  Biaya untuk menciptakan Green and Clean yang tidak murah.
  Keadaan tanah yang kurang mendukung (tidak subur, sukar ditanami tanaman)
  Tidak adanya lahan untuk program green dan kurangnya lingkungan yang strategis.
E. Solusi
  Mengajak masyarakat untuk hidup bersih.
  Mencanangkan “Sego Segawe” (Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe).
  Mengurangi penggunaan emisi gas karbon.
  Memisahkan antara sampah organik, anorganik dan kaca.
  Reduce Reuse Recycle.
Dari yang ada diatas, semoga apa yang sudah kami share dapat bermanfaat, terimakasih atas partisipasi kalian anak bumi. Sudahkah anda GREEN AND CLEAN hari ini? J

Rabu, 16 Mei 2012

Cinta Sejati?

Cinta sejati ….
Bukan imbalan bahagia setiap saat yang di inginkan
Bukan pula kesakitan yang mendera ditemani kelam

Ah apa itu cinta sejati?
Ingin mendekati tapi takut tersakiti
Nanti datang lalu pergi lagi


Meski tersakiti masih tetap menanti
Menanti hingga masa yang tak pasti

Meski terombang-ambing bak perahu layar di lautan
Namun nanti, terdampar ombak, menepi untuk kembali


Apakah masih pantas lalu disebut cinta sejati? Ya!
Cinta sejati tak bersyarat, tak pernah meminta imbalan

Dan selalu terulang kembali seperti mesin waktu yang berputar
Mencekam, menakutkan, namun membahagiakan

Sabtu, 12 Mei 2012

Raisa Andriana

Raisa Andriana, sudah familiar tentunya di telinga kita, seorang penyanyi pendatang yang lahir pada tanggal 6 Juni 1990 yang akhir-akhir ini saya ketahui adalah vocalis lama band bentukan Kevin Aprilio. Album yang bertajuk Self-Titled (2011) diproduksi dan dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia, membuat saya merasa, it's so wow for Raisa! :)

I dunno why, pertama kali dengerin lagu Raisa (entah kapan saya lupa) saya langsung klepek-klepek dan menambatkan hati dengan menjadi fans baru Raisa. Lagu yang saya suka saat awal-awal adalah Apalah Arti Menunggu yang tidak sadar menjadi soundtrack hidup saya beberapa waktu yang lalu (Oh it isn't curcol season #ups) . Lagu berikutnya adalah lagu Serba Salah yang sebenarnya adalah single pertamanya.

Ketertarikan saya kepada lagu-lagu Raisa ini berdasarkan karena suaranya yang menurut saya sangat amazing, mungkin juga karena paras Raisa yang cantik. Selain itu lirik lagu yang simple tapi ngena banget di hati membuat saya semakin suka dengan lagu-lagu Raisa.

Puncak kesenangan saya adalah ketika saya mendengar kabar bahwa Raisa akan mengadakan konser di Jogja, WOW saya sangat senang mendengarnya. Saya mulai mencari-cari info tentang konser tersebut, saya mencari kapan timenya, venue etc melalui twitternya.Saya sempat psimis untuk mendapat tiket tersebut karena gosip di gosip tiket telah habis terjual. And you know? Whoaaa saya beruntung dan akhirnya saya mendapatkannya!

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, Sabtu 7 Apri 2012 Raisa tampil live di Jogja! Betapa tidak senangnya hati saya ketika benar-benar bisa bertatap muka (meski dari jauh) dengan idola saya. Ketika itu saya pergi menonton bersama kakak saya yang notaben juga menyukai Raisa, padahal dia baru siang hari pulang dari Jakarta dan malamnya langsung saya ajak untuk menemani saya. Sambil menunggu Raisa tampil, saya sempat ngepo dan mention dia untuk sekedar menyemangati agar nanti sukses.

Raisa tampil setelah beberapa band local mengisi. Honestly, waktu MC memanggil nama Raisa spontan saya ikut berteriak histeris seperti penonton yang lainnya. Kurang lebih satu jam, Raisa memanjakan para your-Raisa Jogja dengan lagu-lagu andalannya seperti Apalah Arti Menunggu, Serba Salah dan Could It Be dan lagu-lagu yang lainnya. Konser terasa amat sangat hidup ketika Raisa sengaja merekam para penonton yang sangat berantusias menyanyi.Raisa tetap bersemangat hingga akhir lagunya, mau tak mau konser berakhir dengan bahagia dari para penonton.

Saya merasa amat puas malam itu, karena waktu yang sudah cukup malam, saya memutuskan untuk pulang setelah Raisa usai bernyanyi. Rasa kagum saya pada Raisa selalu terngiang-iang sampai sekarang. karena keramahannya, inner-beauty yang dia miliki, dan tentunya suara yang berkualitas itulah yang membuat saya tetap menikmati setiap alunan suara Raisa, mungkin ini sedikit pengalaman tentang saya. I think that's all, See ya your-Raisa ;)

Selasa, 08 Mei 2012

Generasi Pemenang

Beberapa waktu lalu tepatnya 2 Mei atau ketika Hari Pendidikan, saya ingat ketika pembina upacara memberi amanah dari pemerintah pusat (menteri pendidikan mungkin) yang mengambil judul tentang generasi emas penerus bangsa. Senja tadi saya  terngiang meluangkan waktu untuk membahas  tentang generasi penerus yang akan saya sambung dengan pemenang..

Pemerintah pusat mencanangkan program untuk regenerasi. Ini dilakukan karena regenerasi pada dekade ini sangatlah banyak jumlahnya, bahkan melebihi prosentase banyaknya orangtua dan balita. Sehubungan dengan adanya itu,  maka pemerintah mencanangkan program generasi penerus yang pada dekade ini disebut dengan Generasi Emas. Pemerintah mencanangkan Generasi Emas karena pada generasi ini terdapat amat banyak generasi yang akan dijadikan penerus bangsa.

Menjadi generasi penerus pasti semua mengalami. Dari buyut, kakek, ayah, kita sendiri, hingga anak cucu kita pasti mengalami perubahan yang pastinya significant.Semua akan mengalami perubahan dengan cara yang berbeda-beda. Menjadi penerus dengan sumber daya manusia yang sangat banyak tersebut, itu berarti mengharuskan kita untuk menjadi seseorang yang berkualitas, tidak ada kata malas, berani mencoba, dan kreatif.

Generasi muda yang menjanjikan ini memang seharusnya sudah penyadari akan potensi mulai dini. Misal saja sebagai siswa, kewajiban sekolah adalah sekolah, bukan malah dengan banyak bermain bahkan membuat group-group anarki atau geng. dengan adanya geng, biasanya perkumpulan anak-anak yang merasa memiliki kesatuan jiwa selaras dan seimbang itu akan mengadakan tawuran dan ugal-ugalan. Perilaku menyimpang seperti inilah yang terkadang memprihatinkan banyak pihak.

Generasi terdahulu pastipun sangat mengharapkan agar saat ini kita menjadi regenerasi pemenang. Coba kita bandingkan antara PEMENANG dan PECUNDANG.

PEMENANG berani memiliki konisiten-konsisten
PECUNDANG hanya berani janji-janji tak ada bukti

PEMENANG akan mengakui dirinya salah ketika bersalah
PECUNDANG akan selalu menyalahkan orang lain dan merasa paling benar

PEMENANG memiliki keinginan, rencana, tekad yang kuat dalam memiliki target
PECUNDANG menganggap hidup santai, mencari-cari alasan, tak pernah bersungguh-sungguh

PEMENANG akan belajar dari pengalaman dan melangkah ke depan
PECUNDANG akan berpikiran negatif dan selalu menengok kejelekan ke belakang

PEMENANG akan mengatakan susah namun yakin bahwa semua mungkin dilakukan
PECUNDANG akan mengatakan mungkin namun tak ada perbuatan

Mungkin perbandingan diatas dapat menjadi pembelajaran kita menjadi generasi pemenang. Sudahkah anda merasa menjadi Regenerasi yang berkualitas? Sudah merasa cukupkah dengan apa yang sudah anda lakukan? Jikalau belum, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi pemenang. Pemenang untuk diri sendiri yang nantinya semakin membesar dan menjadi pemenang diantara yang lain.

Senin, 07 Mei 2012

pemimpin wanita yang menyejukkan hati.

Apa sih sebenarnya pemimpin itu? menurut saya pemimpin adalah seseorang yang bisa mengendalikan diri sendiri untuk berusaha menjadi lebih baik serta dapat membuat orang lain merasa nyaman dan disiplin ketika berada di dekatnya. peimpin bisa menjadi seseorang yang bijak dengan sikap baik yang bisa dicontoh dan diterapkan.

Qurrata A'yun Nindya Pawestri, itu adalah nama saya. nama pemberian orang tua yang berisikan ribuan do'a dan harapan yang baik untuk saya. arti dari nama saya adalah pemimpin wanita yang menyejukkan hati. saya bangga ketika mengetahui dan menyadari bahwa orang tua saya memiliki harapan yang sangat mulia, mereka menginginkan saya untuk menjadi seorang pemimpin wanita. pemimpin wanita yang dapat mengarahkan para pengikutnya untuk menuju jalan yang bermuara pada hati. hati yang dimaksud adalah hati yang bersih, bersih dari penyakit hati, dari tekanan dan nantinya akan menyejukkan untuk siapapun.

nama yang berisi ribuan harapan selalu terbayang-bayang di benak saya. kapan ya saya bisa menjadi pemimpin wanita yang menyejukkan hati? menjadi pemimpin idaman orangtua? dan saat ini saya masih mencari jati diri saya dengan cara menggali dan menggali dan belajar dari seorang pemimpin. saya lebih suka menjadi pemimpin diri saya sendiri sebelum menjadi pemimpin orang lain namun saya juga menjadari bahwa hidup selalu berjalan dan saya tidak bisa terus-terusan mengikuti orang lain dan tidak bisa menjadi pemimpin. saya harus berpindah, saya menginginkan suatu saat dapat membahagiakan orangtua saya untuk menjadi pemimpin.

sekecil apapun usaha akan saya lakukan untuk menjadi seorang pemimpin. contoh sederhana adalah ketika upacara bendera diadakan, saya heran kenapa teman-teman tidak ada yang mau berdiri di depan? apa mereka takut? takut untuk apa? takut panas? saya rasa semua juga merasakan panas. takut ketahuan guru bila mengobrol? ya, mungkin saja itu bisa terjadi. maka dari itu saya belajar dari hal kecil ini, saat upacara  bendera saya mencoba untuk berdiri didepan, meski panas, terlihat guru-guru bila, namun saya lakukan. dari hal kecil ini sudah membuat hati kecil saya merasa bangga dan bahagia karena saya sudah satu langkah ke depan untuk maju. ketika di kelas pun begitu, saya duduk di meja terdepan. mengapa? alasan sejujurnya adalah karena meja-meja yang lain sudah penuh dan saya terpaksa duduk di depan. itu adalah jawaban saya terdahulu jika orang lain bertanya, namun semakin kesini saya berpikir, duduk di meja depan tidaklah menakutkan. saya malah bisa fokus, bisa lebih jelas dengan penjelasan guru dan niat saya untuk benar-benar sekolah tidak mlengse, saya pikir bila saya dibelakang akan kebanyakan mengobrol dan bersenda gurau. dari sini saya belajar bahwa menjadi pemimpin itu sederhana dan dapat dilakukan meskipun dengan hal-hal kecil.

menjadi pemimpin itu tidak mudah. saya menerapkan 4 sifat nabi dalam menuju sukses untuk menjadi pemimpin. yang pertama adalah sifat Shiddiq yang artinya jujur. saya mencoba untuk selalu jujur dalam keadaan apapun, meski hasilnya akan pahit namun saya yakin kepahitan dari kejujuran akan membawa manis dikemudian. yang kedua adalah Amanah yang artinya dapat dipercaya. kepercayaan seseorang kepada orang lain akan terlihat dari perilaku kita sehari-hari. saya belajar untuk percaya dan dipercaya orang dalam menjalani apapun. yang ketiga adalah Tabligh yang artinya menyampaikan. apapun kabar, baik buruk senang sedih, semua harus disampaikan. sebisa mungkin saya juga dapat menyampaikan ilmu saya karena ilmu tak akan ada habisnya bila dibagi, yang ada adalah akan semakin bertambah karena di asah setiap saat. dan yang terakhir adalah Fathonah. Fathonah artinya cerdas. saya belajar menjadi seseorang yang cerdas, berpikir rasional dan selalu mencoba.

saya ingin menjadi pemimpin. pemimpin yang takut salah. karena dari kesalahan saya bisa belajar dari pengalaman yang nantinya bisa saya jadikan menjadi guru yang berharga. saya ingin menjadi pemimpin yang bisa menjadi diri sendiri, penuh masukan dari orang lain, karena pemimpin juga manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah (btw ini kayak lagunya Yovie Nuno hehehe). saya ingin menjadi pemimpin yang bijaksana dan disukai banyak orang, bisa persuasif dan bisa membaur dalam keadaan apapun. perlahan tapi pasti. keinginan untuk menjadi pemimpin akan saya raih dengan segera. yang jelas adalah seorang pemimpin wanita yang menyejukkan hati akan menjalani hidupnya dengan alon-alon waton kelakon.


Yogyakarta, 7 Mei 2012

Minggu, 06 Mei 2012

menulis itu (tidak) mudah kan?

MENULIS? menurut saya menulis itu perlu ide, perlu karakter diri sendiri, atau bahkan perlu usaha yang maksimal. hari ini saya akan mencoba untuk menulis, entah menulis apa, saya juga tidak tau. saya hanya ingin mengeluarkan sesuatu yang ada dipikiran saya meskipun dari yang sederhana.

mungkin untuk seorang penulis itu adalah hal biasa dan sudah menjadi makanan sehari-harinya yang tidak pernah luput dari hidupnya. namun untuk pemula, menulis pun tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu pikiran ekstra untuk bisa mengeluarkan kata-kata, mengeluarkan ide dan menuliskannya menjadi suatu karangan yang indah.

saya tiba-tiba mendapatkan ide ini pagi tadi ketika  saya melihat kakak dari sahabat saya mencoba menulis di blognya. saya tercengang. saya kagum, si kakak punya target yang amat sederhana namun tak mudah untuk dijalani.anda tau apa hal tersebut? MENULIS!

ketika saya membaca blog tersebut, bagaimana saya tidak terkagum? dia memiliki target untuk menulis dalam waktu satu bulan alias 31 hari secara berturut-turut. bukankah itu hal yang mudah? tidak bagi syaa, karena menulis itu butuh mood yang baik, butuh motivasi juga dari orang lain.seperti contoh nyatanya saya yang sudah meniru si kakak.

saya akui saya meniru ide si kakak karena hal tersebut menurut saya sangat menarik. memang benar kalau orang indonesia itu suka meniru, termasuk saya. ide terkadang susah untuk keluar dari pikiran namun jika sudah ada yang mencontohkan mungkin kita tinggal melanjutkan dengan mudah..

saya pikir hal yang saya lakukan juga toh tidak merugikan orang lain kan? saya menulis, saya bisa mengeluarkan apa yang saya pikirkan, bukankah itu sederhana? saya ingin mengikuti ide kakak yang menulis untuk setiap harinya. tapi saya tidak akan ngebet memaksa diri saya untuk harus langsung bisa menulis dalam  waktu 31 hari karena terkadang ada hal mendadak yang selalu mengelilingi perjalanan kita setiap harinya.

saya tidak akan ngebet, saya tidak butuh 31 hari. saya rasa kemampuan seseorang dengan orang yang lain akan berbeda. saya akan mencoba dari yang sesederhana mungkin. waktu yang kilat namun santai dan berprioritas, tujuh hari bukan tiga puluh satu hari. saya berharap, semoga apa yang saya lakukan kelak bermanfaat hehe terimakasih :D

Senin, 16 April 2012

Melepas Rindu

Masihkah kita saling mengenal?
Masihkah engkau mengenaliku?
Atau bahkan aku yang tlah melupakanmu?

Mustahil!

Teringat jelas bayangan kecil dari dirimu
Setiap langkahmu menghampiriku
Caramu memanjakanku dengan penuh mesra
Belaian cinta dan kasihmu yang beradu

Sungginganmu yang membuatku gagu
Sorot tajammu, yang menaklukanku
Bak membangkitkan kehidupanku yang lama fana'

Aku terdiam kaku terpaku
Tlah lama aku merindu
Merindu menatap dua kelopak yang indah itu
Berisi tatapan kudus yang dulu kau berikan padaku

Rindu!

Aku merindu!
Aku ingin berlari kencang menemuimu
Tersentak langkah Ku terhenti, 'untuk apa?' tanyamu

Untuk berbagi tawa, canda , dan cinta
Untuk menjadi penopangku ketika aku terjatuh
Untuk memintamu menjadi jembatan diantara cita-citaku

Dan aku, ingin berlari kencang menemuimu
Untuk memintamu kembali disisiku, walau sekedar untuk melepas rindu

Fajar Malam bersama Senja

Senja mulai menampakkan keindahan, semua bergegas dengan asa dan impian 

Dari barat, sang mentari pun melepaskan lelahnya, perlahan tenggelam, lenyap, tergantikan oleh datangnya fajar malam

Nyiur hijau melambai, menari teriringi deburan ombak laut yang menghantam karang

Gemercik air laut berpadukan bayang-bayang fajar malam terpancar jelas berkilauan

Tiupan angin mulai berubah arah seakan tak sabar ingin pulang

Burung-burung mengepakkan sayapnya, terbang melayang, bebas tak berbeban

Senja yang indah, bersama naungan fajar malam, bersatu padu, saling bercengkrama, berliak-liuk bagai penari yang lemah gemulai

Senja yang tercipta, dalam hening dan redup, redup perlahan bak lilin-lilin kecil, membawa kedamaian, untuk sebuah fajar malam

Fajar malam, di dalam senja yang abadi, bersiap ditemani oleh datangnya kemerlip bidadari

#13 Maret 2012

Cara Pandang Kecil yang Membesar


Apa yang kalian bayangkan ketika pertama kali memasuki gerbang SMA N Banguntapan 1? Panas, kering, gersang, berdebu!
Itulah pandanganku ketika pertama kali aku masuk ke sekolah tercintaku ini. Saat itu aku datang ke sekolah pada sore hari dalam keadaan yang sangat sepi dan kosong. Sampah terlihat tersebar dimana-mana. Kertas-kertas sisa pendaftaran pada hari pertama masih berserakan disana sini. Melihat keadaan seperti ini, aku takut tak bisa beradaptasi. Aku takut tidak akan nyaman karena lingkungan yang kurang mendukung.
Namun sepertinya inilah jalanku, inilah jalanku untuk bersekolah di SMA N 1 Banguntapan. Jalanku untuk menjaga semua yang ada disini. Dan ketika tahun ajaran baru di mulai, semua cerita berawal dari sini ….
Dan benar saja, adaptasi bukanlah hal yang mudah dilakukan, dengan seiring berjalannya waktu, sekolah melakukan perombakan dari Gerbang depan sampai tembok belakang sekolah. Selang beberapa waktu, pembangunan gedung baru dilakukan. Dua gedung baru dibangun tepat didepan kelasku.
Pembangunan juga tidak hanya untuk gedung saja, namun perbaikan Mushola dan Kantin mulai dibuat untuk membuat semua warga sekolah merasa nyaman. Tak perlu waktu yang lama, akhirnya Mushola dan kantin pun jadi.
Kejutan kembali datang ketika dalam waktu yang hampir bersamaan lapangan upacara yang dulu aku dan teman-teman sering menyebutnya ‘gurun pasir’ dirombak. Setengah lapangan di buat menjadi konblok, setengahnya lagi ditanami rumput hijau yang masih baby yang nantinya tumbuh menjadi rumput yang indah. Tidak hanya rumput, namun tanaman-tanaman perindang juga mulai ditanam. Penanaman tak mengenal tempat ,sudu-sudut sekolah tak luput dari penghijauan, sehingga sekolah terlihat hijau dan rindang.
Pandangan pertamaku ternyata salah, ketakutanku yang dulu menghantui kini telah terhapuskan. Sekolahku yang gersang telah berubah menjadi sekolah indah yang hijau. Pertentangan akan kondisi dulu dan sekarang membuatku dan teman-teman sangat merasa nyaman. Kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak sehingga kami dapat sekolah dengan nyaman. Sekarang tinggal kita warga sekolah berkewajiban untuk menjaga dan merawat lingkungan agar Adiwiyata tercipta di sekolah kita tercinta.

Sabtu, 14 April 2012

Apa motivasi Adik mengikuti seleksi dan program Bina Antarbudaya?

Saya ingin memiliki banyak pengetahuan baru, menemukan tempat yang jauh dari rumah dan disana saya akan merasa terjaga, nyaman dan senang, mendapatkan banyak kejutan bersama orang-orang asing yang nantinya akan menjadi teman, saudara, atau keluarga yang akan saling belajar memahami,  belajar berinteraksi dan berkomunikasi dalam bahasa dan cara yang berbeda, yang bagi saya terkadang pengutaraan tersebut akan terlihat a menarik, lucu, dan menyenangkan.


 Saling berbagi pengalaman dan pandangan tentang masing-masing budaya yang ternyata sangat beranekaragam, saya ingin merasakan bagaimana rindunya dengan kampung halaman dan mencoba survive di negara lain,belajar berbagai hal yang sebisa mungkin akan saya pelajari dari negara lain. Program ini merupakan salah satu motivasi saya untuk bisa belajar ke luar negeri, wahana saya untuk menyampaikan semua keinginan saya yang sebelumnya sangat saya impikan, saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa, dan seperti kutipan pada buku yang pernah saya baca, bahwa saya bukan hanya sebuah daging berjalan yang punya nama,  namun saya yakin bahwa saya bisa menjadi 'benar-benar orang' , program ini bisa membawa saya ke dalam dimensi yang baru, pandangan yang baru, bersama orang-orang baru untuk menemukan jati diri saya yang berkualitas.

Senin, 13 Februari 2012

Mawar merah (Luka)


Mawar merah, yang dulu mengharu biru

Kini layu, karna waktu

Mawar merah yang dulu  semerbak mewangi

Yang dulunya selalu tercium terterpa lalunya angin

Kini semakin lama semakin hilang berguguran tertiup angin

Dulu, merah yang merebah, merah yang segar karena embun yang membasahi

Kini hancur, lebur, lenyap tak tersisa

Tak ingatkah?

Apa artinya dulu, ketika mawar itu kau berikan padaku?

Tanda cintakah? Sayangkah?

Kau beri secuil harapan dengan sekuntum mawar

Lalu menghancurkannya membiarkannya menjadi luka

Tak taukah bahwa hati ini tersakiti?

Apa artinya keindahan mawar bila akhirnya kau rusak dengan dustamu?

Dan kau! Membiarkanku mengiringi kepedihan bersama mawar merahmu

Tak taukah? Aku disini tergerogoti kesakitan karena hati yang kau lukai?

Mawar merah dalam kenangan yang begitu indah

Mawar merah tanda cintamu

Kini, tak berarti, tak mengena dalam hati

Sekalipun ribuan mawar merah akan kau berikan lagi padaku

Namun itu tak akan merubah segalanya

Mawar merah,yang indah, membawa harapan, bersama mimpi

Tak tergantikan dengan irisan yang mendalam, yang akhirnya menjadi luka

Kamis, 19 Januari 2012

Ingatkah, Senja?

Ingatkah, Senja?

Ingatkah senja yang kita lewati?

Bersama redup mentari, mega yang meninggi

Di sudut kota, senja datang bersama kita

Membawa kenangan, yang ternyata menjadi luka

Ingatkah?

Bukan ini yang ku inginkan, senja ternyata membawa luka

Mana bahagia?

Yang kau ucap bersama senja

Yang kita impikan dalam senja

Kelam, suram …

Seakan senja yang tau, seakan diapun ingin membela

Bergeming diantara ucapan yang kau bawa dalam senja

Dia pun tak terima, senja …

Membawa siluet indah bila tak nampak

Dalam bayang-bayang, ingatan … senja

Senin, 02 Januari 2012

Because of Time, Aku dan Engkau Tak Selalu Bersama

Because of Time, Aku dan Engkau Tak Selalu Bersama

Oleh : A’yun Pawestri

Pagi itu, matahari masih enggan memunculkan sinarnya yang menerangi bumi, jalanan lenggang dan air yang menggenang membasahi jalanan kota, semalam hujan turun amat deras sehingga dingin masih merasuk hingga tulang-tulang tubuh.

Hari ini hari Minggu. Aku masih bermalasan untuk bangun, apalagi hujan yang semalam turun membuatku tak ingin meninggalkan kamar kesayanganku.

Greeek..greeek…greeek…” hapeku bergetar, Dewa? Ngapain dia pagi-pagi telepon gini” keningku berkerut, segera ku angkat telepon tadi.

“Halooo? Ngapain Bang pagi-pagi telepon?” serangku tanpa ragu.

“Yaaaah si Genduk, liat tuh sekarang jam berapa? Lupa ya hari ini ada janji? “

Astaga! Aku lupa, hari ini kita janjian buat olahraga bareng di taman yang tak jauh dari rumahku.

“Ehh maaf bang aku kesiangan, di rumah sendirian nih nggak ada yang bangunin hehe makluuum … maaf yaaah! “ aku nyengir megingat aku lupa menyalakan alarm di HPku.

“Yee dasar ngebo terus kan si Cita kerjaannya” suaranya meninggi, berpura-pura marah kepadaku.

“Lah kan aku udah minta maaf, Bang! Ya udah sebagai gantinya aku traktir Bubur ayam Pak Jan deh Baaaang..aku siap-siap, kamu langsung ke sini ya, Bang! Kliik…” segera ku matikan HPku sebelum dia menolak dengan ribuan alas an dan memarah-marahiku karena keteledoranku bangun siang.

*****

Tak perlu menunggu waktu yang lama, Dewa sudah berada di teras rumahku dan menungguku berdandan. Dia selalu tepat waktu, dengan setia dia menungguku, rasanya nyaman bila dia selalu berada di dekatku, ini bukan pertama kalinya kami pergi bersama, namun aku selalu ingin tampil sempurna ketika berada di hadapannya. Setelah selesai, kami melesat ke warung bubur ayam Pak Jan yang telah menjadi langganan kami. Bubur ayam Pak Jan memang tiada tanding, apalagi makan bersama Dewa, rasanya sangat istimewa.

*****

Berkali-kali nomor tak di kenal menelponku dan terabaikan, karena saat itu aku sedang makan dan HPku berada di kamar. Sepertinya penting, batinku. Baru aku akan menelpon kembali, tiba-tiba nomor tadi menelponku kembali, dan segera ku angkat.

“Halo? Maaf ini siapa?” tanyaku heran

“………………………………” sunyi, tak ada sahutan dari seberang

“Haloooo? Ada perlu apa ya?” tanyaku kembali

“Cit?......”

JLEB!! Suara ini, suara yang amat sangat aku kenal, suara yang dulu sering mendendangkan lagu untukku, suara yang pernah membuat hatiku bergetar saat mendengarnya, suara yang hilang selama tiga tahun, dan tanpa kabar.

“Pppppuuutraa….? Dengan bergetar aku mencoba menanyakannya.

“Iyyyaaaa, Cit … kamu masih mengenalku?” tanyanya ragu.

Aku tersentak, aku terdiam, seakan lidahku amat kelu untuk menjawab pertanyaan yang mudah itu. Mana mungkin aku bisa melupakannya, dia yang berada di jauh sana, dia yang selama tiga tahun ini amat kurindukan, hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa mengubahnya, membantuku melupakannya dan membuatku lebih bahagia.

“Cita? Kok diem? Kamu apa kabar?” terdengar dari seberang dia susah untuk menyusun kata-kata.

“Aaaaku baik, kamu gimana? Di luar-negri?” tekanku, sebelum dia menjawab aku bertanya lagi, “Kamu ada apa telepon aku? Suaraku lebih meninggi kali ini.

“Aku baik, aku sekarang ada di Jogja, Cit…aku udah balik. Aku kangen, aku pengen bertemu denganmu” suaranya merendah penuh harap.

“Oh hahahaha …. ” aku tertawa, tawa bukan bahagia, tapi sedih.

“Jadi? Bagaimana? “tanyanya kembali membuyarkan lamunanku.

“Maaf Put, aku sedang sibuk, maaf tugasku sedang menumpuk…selamat malam” air mataku jatuh.

Ya…setelah satu tahun ini aku mencoba untuk tidak menangis, tapi kali ini Putra datang dan kembali membawa kabar yang lama aku nanti. Putra yang setahun pernah mewarnai hari-hariku dengan menjadi kekasihku, dia adalah seseorang yang amat ku sayangi, Ayahnya adalah seorang dosen, hingga suatu hari keluarganya harus berpindah ke Amsterdam karena mengikuti sang Ayah yang mengajar di sana. Akhirnya kami berpisah, dan dia meninggalkanku tanpa kabar yang jelas, tanpa perpisahan yang indah karena sejak awal kami memang tidak terlalu direstui saat berpacaran karena ayahnya yang berstatus lebih tinggi menjadi seorang dosen dan ayahku hanyalah seorang wirausahawan yang kini sudah dibilang sukses.

Tanpa sadar ternyata Dewa sudah berada di depan kamarku sedari tadi, dia mengamatiku dan spontan aku kaget. Dia melihatku menangis, dia terlihat heran, namun segera tertepis karena dia tau, bila aku menangis pasti karena aku amat sedih dan tak kuat membendungnya.

“Kamu kenapa, Nduk? Siapa yang barusan menelponmu? ” tanyanya hati-hati

Segera aku usap tangisku, aku tersenyum.

“Enggak kok, Bang..bukan siapa-siapa” aku mencoba berbohong.

“Udah, Nduk jangan bohong, kayak aku baru kenal kamu tadi sore aja, Ayo cerita!”

Nama itu terngiang kembali dalam pikirku sebelum aku kembali menjawab pertanyaan Dewa.

“Putra, Bang. Barusan dia yang menelponku” kaku, aku berdebar, takut bila kataku barusan menyinggungnya.

Seperti yang ku duga, ekspresinya berubah seketika, wajahnya memerah, memancarkan emosinya akan meluap. Aku percaya, dia bisa menahannya.

“Maaf, aku juga nggak tau kenapa dia tiba-tiba menelponku” aku mencoba menjelaskan.

“Iya, Nduk aku ngerti kok, ya udah nggak usah di pikir, toh itu juga masa lalu kan …”

Aku tersenyum, aku tau Dewa tak pernah mempermasalahkan ini, dia amat tegas dan bersikap dewasa. Deburan ombang yang menghantam karang berasa berpindah ke hatiku, aku sangat bahagia, ya bahagia, karena Dewa.

“Makasih ya, Bang! Bang Dewa emang yang paling ngerti kok.”

Aku masih tak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Kami turun ke ruang keluarga, untuk bercakap bersama.

*****

Setelah hari itu, Putra selalu SMS atau menelponku, sering aku mengabaikannya, aku tak ingin kembali dan jatuh cinta kedua kalinya padanya. Awalnya aku menganggap biasa, namun lama kelamaan aku merasa terganggu dengan caranya. Dewa yang tau ini, masih menganggapnya wajar, masih selalu sabar menemani dan mendampingiku. Hingga suatu hari Putra benar-benar menemuiku dan datang ke rumahku. Aku serba salah namun bagaimanapun, dia adalah tamu dan aku harus menghormatinya.

“Cit, aku mau bicara denganmu” katanya serius.

“Apa?” tanyaku ragu.

“Cit, aku minta maaf karena selama ini tiba-tiba hilang dari hidupmu, dan nggak pernah memberimu kabar, bukan karena aku nggak sayang kamu, selama ini aku mencari-cari kabar tentangmu dan aku nggak nemuin sama sekali, aku baru menemukan akun Facebook danTwittermu pun baru dua hari yang lalu, dan kamu tau kan bagaimana ayah dan mamaku yang terlalu memprotect-ku?”

Hatiku berkecambuk. Apa maksud Putra ngomong begitu? Apa diaa…..ahh tidak mungkin! Sanggahku dalam hati dengan segera.

“Cit, aku pengen kita balikan, tolong Cit terima aku kembali … aku ingin memulai semua dari awal”

Benar. Apa yang ku takutkan terjadi.

“Maaf Put, kita udah terlalu lama berpisah, aku nggak mungkin bisa buat nerima kamu lagi, hidup kita udah beda dengan yang dulu … maaf!” aku tertunduk lesu.

“Tapikan seperti apa yang ku katakan tadi, kita bisa memulai dari awal Cit, sungguh..aku masih menyayangimu” dia kembali meyakinkanku.

“Bukan hanya itu alasannya yang membuat kita nggak bisa kembali, suatu saat kamu bakal tau kok…”

“Apa karna kamu udah menemukan penggantiku, Cit? “ aku tersenyum, dan dia tertunduk lesu.

“Hmm…ya sudah, maaf Cit aku nggak akan mengganggu hubunganmu dengan siapapun itu, tapi aku hanya ingin kembali bersahabat seperti sebelum kita pacaran dulu”

Hatiku tenang seketika, lega merajalela melunjak dihatiku.

“Iya Put….” Kataku singkat

“Semoga kamu bahagia dengan lelaki pilihanmu, aku pamit dulu ya…Maaf udah selalu mengganggumu”

Segera Putra meninggalkan rumahku dengan lesu dan langkah yang lunglai. Sungguh ini tak semudah membalikkan telapak tangan.

*****

Sepulangnya Putra, aku segera menelpon Dewa, aku menceritakan semua apa yang barusan terjadi, respon yang tak ku duga, bukan marah atau bagaimana tapi Dewa malah tertawa tak henti-hentinya. Aku tau dia telah mempercayaiku, aku tau dia telah mencintaiku, melindungi dan mencoba memberiku yang terbaik. Empat tahun pengorbanannya terjawab sudah.

*****

Di tempat lain terlihat Putra yang masih gelisah, dia masih terpuruk mengetahui Cita, wanita yang amat di cintainya telah menemukan seorang tambatan hati, iseng dia membuka aku Facebook Cita dan melihat infonya, dan kaget dia membacanya……

Regycta Destawiratih

Status : In a relationship with Dewangga Rastanta

Pria itu, pria yang dulu selalu bersama-sama dengannya. Dewa, sahabatnya yang selalu mengalah dan sudah empat tahun memendam rasa cintanya pada Cita, memang pantas mendapatkan Cita, dan Putra tau, dia terlambat.