Minggu, 08 Desember 2013

she's broken ((katanya))

SHE'S BROKEN? begitu katanya. ada kata HE di dalam kata she, ada kata OK di dalam kata broken.
| She's broken? Yes | He's OK? No | - kalau kataku itu bohong. aku yang sakit-bukan dia. atau-kita sama-sama sakit tapi tetap saja mempertahankan sesuatu yang sakit.

Sakit? iya. patah? iya memang patah. ini mengenai tentang prinsip hidup. dimana hidup itu memang penuh dengan rule atau aturan. tapi bagiku, aturan bukan berarti sesuatu yang mengatur dan mengekang. aturan itu kebebasan. kebebasan untuk bertanggungjawab atas suatu yang diwajibkan.

yaps inilah aku sekarang, aku-yang-merasa- terkekang. bukan karna orang tuaku. bukan dan tidak sama sekali, yang ada mereka memberikanku sebuah kebebasan. kebebasan yang bertanggungjawab, tentunya. entah aku tak tahu. hidupku kini berubah.

aku ingin bercerita, tentang aku yang merasa seperti dalam bayangan bui, tak bebas, tak lepas.

aku ingin mengibaratkan aku ini adalah seekor burung. kenapa? aku iri dengan burung yang bisa terbang bebas lepas tak berbeban. kesana kemari melihat dunia yang luas dan indah. menghirup udara dengan segarnya tanpa ada penghalang. bisa terbang setinggi-tingginya tanpa takut akan terjatuh, tapi yang ku sadar, aku ini memang bukan burung. tak juga seperti yang ku katakan tadi.

tapi jika lagi-lagi diibaratkan, awalnya aku ini seperti burung yang sedang bebas terbang seperti kisah di atas, namun kemudian seorang pemburu menembakku, menangkapku, kemudian memasukkanku ke dalam kandang. iya, aku tak bisa kemana-mana. apapun diatur, aku tak bisa berekspresi seperti teman-teman burung yang lain. aku tak bisa lagi terbang tinggi, bebas, dan bersenang riang.

aku ingin bebas, aku ingin lepas, aku ingin kembali pada hidupku yang lalu. penuh dengan ide-ide brilian yang terkadang itu adalah bahagia sederhanaku. aku bisa bermain bersama teman-temanku, berbagi suka duka, merasakan keindahan luar, tanpa ada aturan yang mengekang.

tapi ya begini, aku tak bisa menyalahkan. apalah daya? aku hanya burung yang ada di dalam kandang. apa lagi menyalahkan pemburuku. ini juga salahku, yang tak mau mencoba lepas dari kandangku. atau mungkin belum waktunya mau melepas.

sebenarnya apa makna dari cerita ngalor-ngidul diatas? paham? aku saja tidak. ah entah-lah aku lelah.

ah, manusia. indahkan dalam citra namun lara dalam rasa. inti dari semua penjelasanku adalah sifat posesif dan protectif. dimana kedua sifat itu adalah sifat yang, yang aku bahkan tak bisa mendefinisikannya.

sifat, apalah itu sifat. aku hanya bisa mengerti dan mencoba mengerti. lalu kapan aku dimengerti?

sifat. ini mengenai pepatah lama antara watak dan watuk. watuk iso diobati, hla watak? angel diobati. sifat atau watak seseorang memang susah untuk diubah, ada kata niat untuk mengubah, tapi kalau kumat? entah. aku benar-benar lelah. entak aku ngomong apa, yang jelas ini isi hatiku yang merasa sakit karena sifat yang entah bisa begitu. sekali lagi, aku tak bisa menyalahkan. semoga Allah segera mendengar do'aku, Amin ...

Minggu, 8 Desember 2013. H-1.

Kamis, 03 Oktober 2013

Thank Allah, today is my last 17th. rasa-rasanya hanya ingin bersyukur dan bersyukur, menginggat atas besarnya anugerah dan nikmat yang selalu diberikanNya. Whoaaa I'm so happy!

kata orang tua, 17 itu masa puncak-puncaknya remaja. Right! masa-masa dimana jati diri mulai mencapai puncak. dan kini ketika tiba angka 18, masa dimana antiklimaks atau klimaks mulai mencapai turun.

banyak sekali yang saya dapatkan atas pelajaran selama tujuh belas tahun ini. suka duka atau apapun mungkin tak bisa terungkap kata. saya sudah melewati smua, masa remaja hampir usai. KTP sudah berada digenggaman tangan selama setaun, yaps tidak terasa, ya? hehe

sungguh saya sangat bersyukur, diumur ini saya mendapatkan banyak kasih sayang dari orang-orang yang menyayangi saya sampai yang membenci saya sekalipun. saya mulai belajar tentang arti kedewasaan, dan masa depan.

Sabtu, 06 Juli 2013

CitCitCuit Quotes

#Cinta itu, merasakan kehangatan matahari dari dua sisi. Artinya, bahwa aku mencintaimu, dan kamu juga mencintaiku.

#Aku takut sendiri. Kemarilah, dan biarkan aku tak sendiri lagi.

#Aku menangis bukan karena aku bersedih. Aku hanya takut, kehilanganmu.

#Bukan, bukan cinta sempurna yang ku inginkan. Aku hanya inginkan saling menerima diantara kita.

#Jalan masih panjang, tetaplah berjalan bersama-sama, sampai nanti saatnya, kita akan berada disuatu titik dengan tujuan yang sama dan masih disatukan untuk bersama.

#Lara hanya terasa karena aku yang tak bisa menerima. Biarkan aku mencoba untuk terbiasa, agar tak lagi terasa pada saat yang berbeda.

#Meski semua tlah berbeda, tapi aku percaya. Kita sama-sama tak  pernah menginginkan ini semua.

#Jangan lupa ya? Selalu katakan maaf untuk sebuah kesalahan ataupun kesalah-pahaman. Permisi untuk sesuatu yang ingin kau ketahui, terimakasih atas segalanya yang telah diberikan, dan tolong untuk sesuatu yang tak bisa kau lakukan sendirian

#Kamu tau? Awan menjulang terlalu tinggi, matahari bersinar dengan teriknya. Semua terlihat indah, tak terkecuali dirimu

#Untuk apa kita mencoba untuk saling mengerti? Padahal, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa saling menerima.

#Mungkin, kamu terlalu takut akan rasa cintaku yang melebihi rasa cintamu. Tapi aku tak pernah takut akan hal itu, karena cinta, adalah konspirasi dari konsisten dan konsekuen. Apa-pun itu resikonya.

#Kadang, aku takut terlalu mencintaimu, sampai-sampai aku lupa bahwa aku juga butuh untuk dicintai.

#Datanglah padaku, bawalah ketenangan. Katakan, bahwa semua akan baik-baik saja, ya?

# jangan pernah bangga karena menyakiti orang lain

# dibalik orang yang membenciku, ada lebih banyak orang yang lebih menyayangiku

# percaya pada mimpimu, masa depan ada padamu

# mereka yang tak tahu apa2 seenaknya bicara, tak tahu apa disini ada yang terluka?

# bahagia itu melihat orang yang disayang berada disamping orang yang disayanginya. bahagia itu sederhana.

# hidup itu tidak seperti fasilitas pesan sms, yang bisa diprediksi dengan teks prediktif diaktifkan

# Teman yang baik adalah dia yang bisa memberitaumu jalan yang benar ketika kamu berada dijalan yang salah. Bukan semakin mengajakmu berada dijalan yang salah.

# Dihiananti memang pedih, pedas, tak terduga, menyebalkan, dan menyakitkan. sudah-lah. Berbahagialah.

# ketika semua kembali disatukan, ketika keinginan selalu sejalan dengan angan yang ada di pikiran


# mungkin saya sedang lelah, mungkin butuh istirahat, disitu, di hati kamu.

Kamis, 13 Juni 2013

Inilah sedikit kenangan, yang sedikit membawa lara. Ungkapan ini aku tulis ketika kita masih bersama-sama, tepat sepuluh hari, sebelum kau berpaling meninggalkanku, dan berbahagia bersamanya . Kamis, 13 Juni 2013 pukul 08.30 WIB ...

Aku menyukai hal-hal kecil

Dari kau menatapku, tersenyum padaku

Bahkan ...

Ketika kau membuatku marah sekalipun

Aku menikmati setiap waktu bersamamu

Entah itu lama, sebentar, ataupun spontan

Selalu ada tawa, canda, duka yang tak lama lalu sirna

Hari ini, aku masih bahagia

Tuhan menciptakanmu untuk masih mendampingiku

Meski semua tlah berbeda, tak seperti awal yang ku kira

Tapi percayalah, ini jalan dari Tuhan

Untuk membuat kita saling percaya, bersama

Menguatkan meski dalam keadaan sama-sama lemah

Yakinlah, ini hanya hal kecil yang tak berarti apa-apa

Aku dan kau, pasti bisa

Tetap bersama-sama, menjalani ini semua

:)

Sabtu, 15 Juni 2013

Aku Tak Mau

aku rela tidak menjadi aku demi dirimu

aku mau, memperbaiki semua sikapku yang mungkin dulu meragu

berikan waktu, untuk mengulang, belajar

agar aku tak kehilangan sebagian sisi darimu

aku tak kuasa, bila harus sendiri lagi

mengulang duka tanpa bahagia

aku tak mau!

jangan biarkan aku sendiri!

aku tak bisa, aku tak berani!

Kelak

aku tahu kita sama-sama kuat

meski rasanya semua menghadang begitu saja

bahkan mungkin, aku sempat tak percaya

tapi inilah jalan, ketika Tuhan kembali menyatukan

ketika keinginan, selalu sejalan dengan apa yang ada dipikiran

entahlah sampai kapan

yang jelas, percayalah ..

kekuatan Tuhan, kekuatan kita

akan mendatangkan kebahagiaan untuk kita, dimasa depan, kelak

Rabu, 03 April 2013

Tanyaku

aku menikmati setiap tatapanmu

yang tepatnya sering membuatku membisu

kadang dalam pikirku penuh tanyaku

apa benar kau mencintaiku?

bukan karna aku meragu

tapi inilah aku, yang hanya ingin tahu

rasa cinta yang tulus tak ragu, tak palsu

aku cukup, cukup ingin tahu

bahwa kau mencintaiku

bukan dengan rayuan palsu atau ribuan pujianmu

inilah bisik dari hatiku

yang tak perlu diragu

biarlah aku menunggu

biar waktu yang menjawab tanyaku

karna ku percaya, kau juga mencintaiku

Selasa, 02 April 2013

Aku


Aku hilang dari aku

Semacam lelah lalu menghindar sejenak

Dimana aku?

Aku yang dulu adalah aku

Mengapa kini bukan aku yang ku lihat?

Seperti bayangan lain yang bukan aku

Dekat malah hilang, jauh makin tak terpandang

Harapan palsu, fatamorgana

Entah,

Aku bingung

Bukan seperti aku

Aku rindu aku

Aku, aku yang dulu

Bukan aku, yang tampak membisu

Bukan pula aku, yang hanya termangu

Hilang sudah, diriku

Aku, dimana aku, yang dulu?

Jumat, 29 Maret 2013

Yang Tercinta, Mencintaiku dengan Sederhana


Terima kasih semesta, atas hujan yang menyapa sedari siang tadi. Hingga akhirnya dinginnya menerpa hingga detik ini.

Malam ini tak berbeda seperti malam-malam biasanya ketika aku menuliskan apa yang ingin ku tuliskan. Apa yang akan ku tuliskan, mungkin intinya akan sama. Lagi-lagi, aku menuliskan tentang cinta. Mungkin kau bosan dan bosan membacanya, tapi aku tak peduli, yang penting, aku bisa meluapkan kata yang ingin ku nikmati, malam ini aku ingin egois. Menceritakan cerita yang baru, dengan hal yang berbeda. Setidaknya hanya untuk malam ini saja, ketika aku telah menyadari bahwa aku jatuh cinta. Tapi, tak seperti biasa. Ini cerita tentang dia yang kucinta, yang ternyata membawaku ke dalam nuansa sederhana, tentang dia yang berbeda.

Sebelumnya, biarkan aku menyapa. Hai, ini sekedar sapaku pada semesta. malam ini aku bahagia. Hujan membawa aku bersamanya. Melewati sudut kota yang dingin, yang penuh dengan tetesan dan rintikan yang sedikit menyeruak dalam raga, biarkan. Yang jelas, hujan malam ini memberi kesejukan dalam kalbu.

Oh ya, ini tanyaku pada semesta,  apa kau percaya? bahwa cinta kadang datang tanpa rencana? Seperti halnya saat ini. Aku tak pernah menyangka dia akan bersanding denganku. Dulu, mendekat saja rasanya malu, oh tidak hanya dulu, kini-pun masih. Biarlah, aku tak meminta macam-macam.

Semesta. Cinta itu benar-benar datang dengan tiba-tiba. Semacam terdengar seperti lagu Maudy Ayunda. Hah, cinta. Aku pernah trauma karna cinta. Tapi ini bukan kesalahan cinta, karna sebenarnya, cinta datang saja tak bisa ditebak, atau bahkan dipaksa. Ia akan mengalir dan menuju muaranya. Mungkin dulu, cintaku tertuju pada orang yang salah, yang datang tidak pada waktu dan tempatnya. Ya, itu dulu. Bahkan kini, aku sudah malas membahasnya.

Aku menulis ini, bukan ingin membandingkan atau memperlihatkan siapa yang lebih hebat atau lebih lemah. Tidak. Tidak sama sekali. Semua punya kelebihan, dan kekurangan. Memang payah, tapi apa guna membandingkan? Bukannya itu malah membuat renggang hubungan yang baru?

Kembali pada cinta yang datang tiba-tiba. Hampir dua semester bersama tapi aku baru menyadarinya, ada dia yang mempertahankanku dengan cara yang tak terlihat luar biasa. Makanya benar saja, aku tak sadar bila dia dan aku jatuh cinta. Aku menyukai caranya yang mencintaiku dengan cara yang biasa. Memang, dia membuatku merasa ‘tak istimewa’, tapi itu hanya anggapan bodohku yang mungkin belum terbiasa, atau anggapanku yang kurang mensyukur atas nikmat yang sebenarnya tak ternilai harganya, yaitu dia, dan cintanya yang sederhana.

Aku terlalu terbiasa dimanja, sampai ketika aku bertemu dengan dia yang berbeda aku-pun banyak mengeluh. Maafkan aku. Mungkin aku hanya belum terbiasa. Bagiku cukup dia. Dia yang membuatku merasa biasa. Dia tak berlebihan, tak seperti yang lainnya, yang membawakanku setangkai mawar, banyak pujian, rayuan gombal, atau apa-pun yang sering membuatku lupa daratan. Dia mengajariku cinta yang tak berlebihan. Meski awalnya aku tak terbiasa, tapi entah-lah, tapi lama-lama yang seperti ini, asyik.

Aku baru menyadari, sesederhana ini. Kenapa tak sedari dulu, aku menemukannya? Ya, mungkin kembali pada konsep awal. Semesta. semesta membiarkan aku belajar, dia belajar, dengan masa lalu. Agar akhirnya nanti, kita bisa selalu bersama, terbiasa, dengan cinta yang biasa, yang tak berlebihan sampai ke masa depan. Tetaplah seperti ini, menjadi biasa yang sebenarnya adalah luar biasa.

Cups. Untukmu yang tercinta, yang mencintaiku dengan sederhana J

Minggu, 17 Maret 2013

Untukmu yang Terkasih

Untukmu yang terkasih,

Terimakasih atas cinta dan kasih yang kau beri. Apa kabarmu wahai pujaan hatiku? Semoga kau dalam keadaan baik seperti halnya aku disini.
Ohya, kapan dirimu tiba kemari? Menemani setiap hari? Menemani menikmati hari sejak fajar hingga senja menghampiri .

Dengarkan hatiku, aku rindu. Apa kau merindukan ku juga?



Wahai pujaan hati, taukah? Aku ingin sedikit berbagi cerita.

Apa kau pernah mengenal rindu? Atau hanya aku saja ya yang mengenalnya? Oke, sedikit ku ceritakan.

Bagiku, rindu itu kamu. Jauh memang, namun di hati tak pernah bersekat dan datang tak mengenal waktu.

Iya, rindu. aku memanggilnya rindu, yang dalam setiap waktu menyapa, tanpa perdulikan, kapan-pun itu.

Sudah cukupkan. Ku ceritakan begini, kau buatku semakin rindu! Kapan kita bisa bertemu, pujaan hatiku? Jawab tanyaku, ya? Semoga rindu ini terbalas, tak hanya diam tak terbalas yang dilanda semu.

Aku Bahagia


Ketika diam lebih berarti

Saling membisu hanya menatap

Aku tak peduli

Yang ku tau, kau membuatku nyaman

Kau membuatku terpaku

Terdiam dalam kesunyian

Enggan untuk melangkah

Cukup menatap, atau menatap cukup

Entahlah

Yang pasti, aku bahagia

Menemukanmu bersama siluet senja

Sedang menatapku tanpa ragu

Meneduhkan hatiku

Dengan tatapanmu

Yang mengkakukan indraku

Aku bahagia

Sabtu, 09 Februari 2013

Aku bukan siapa-siapa

Lelah juga ya? Padahal belum apa-apa

Kadang kesel, seringnya jengkel

Abis hati udah dibikin nempel

Tapi kan harus konsekuen

Mau gimana lagi?

Maunya apa lagI?

Ngeluh percuma diem merana

Ya memang, aku manja

Tepatnya pengen dimanja

Ah kamu, memang anak tidak peka

Modus kode saja tak dirasa

Sakit, tapi asik

Hati saja biarlah tercabik

Tapi sunggingan harus tetap tertarik

Aku sih sok berani

Masih sakit hati saja mendekati merah jambu

Nahkan jadinya galau melulu

Jaga hati saja, kalau jodoh tak kemana

Sadar ya sadar

AKU BUKAN SIAPA-SIAPA

Selasa, 05 Februari 2013

Aku Bersama Hujan

aku bersenandung dalam derasnya hujan

berteriak gaduh, tanpa tau apa yang aku inginkan

aku senang, malam ini hujan menemaniku, aku tak kesepian

meski dia membawa tangis berupa rintikan hujan, tapi tetap saja dia membawa sejuk bersama semilir angin malam

aku tak kesepian, menari dalam bising hujan, menatap dan meratap rangkaian percikan yang menjadi genangan

dia menemaniku, didalam derai rintikan, turun menemaniku, tak mau sombong untuk selalu berada diatas awan

aku tak kesepian, meski gaduh gemuruh berdentuman, hujan membawa kabar gembira gempita dan kenikmatan

Senin, 04 Februari 2013

Namanya Saja, Kenangan


Apa masih pantas? Menyapa kenangan meski mulut ini sebenarnya tak mau bicara?

Atas kesakitan, yang sudah diberikan, tanpa ada imbalan kebahagiaan

Dulu, satu sunggingan akan tercipta ketika kau datang

Kini, seenaknya melenggang, tak berucap, hanya menatap

Lagi-lagi hanya cerita, karena kini yang ada hanyalah kenangan

Untuk apa meminta lebih? Namanya juga hanya kenangan

Kenangan saja bagiku sudah lebih dari cukup

Manis bertahan kemudian pahit kan menghadang

Namanya saja kenangan, sering membuat rindu tapi ngilunya tak tertahan

Lelah. mending menatap masa depan, yang dulu biar saja jadi pelajaran

Jangan malah diulang atau jadi pelampiasan

Bukan kah pelajaran berharga adalah pengalaman?

Yakin saja, meski pelan-pelan, nanti pasti akan terbiasa

Tinggal tunggu waktu saja kapan kan bersahabat denganku

Menghapus perlahan serpihan

Manis dan masam, biar saja tetap terekam

NAMANYA SAJA KENANGAN

Rabu, 16 Januari 2013

Emosi!


Kamu,
Kapan kamu terbangun dari mimpi?
Sampai tak sadar ada dewi yang setia menanti
Kamu,
Apa kamu tak malu?
Ditunggui lama malah tak berasa ditunggu
Namanya juga kamu,
Keras kepala!
Tidak sadar ditunggui malah berlari
Seenaknya berlari, menjauh pergi, tanpa sedikitpun  memikirkanku disini
Emosi!
Besok-besok lagi tak ada kesempatan lagi
Rasa-rasanya jera dan percuma
Berasa mengejar waktu tapi tetap saja kamu berhenti

Kamis, 03 Januari 2013

Senja Kuta


Aku masih ingat, dan akan selalu ingat...

Dalam keindahan senja Kuta, aku berdiri sendiri, menyepi diantara keramaian.

Setia ditemani bayangan senja dan air laut yang datang dan pergi.

 Aku menantimu, menantimu menghampiriku, menyapaku, membawa senyum yang dulu pernah kau bawa dalam setiap hariku.

Senyum yang ku rindukan, yang hanya bisa ku rengkuh dalam mimipiku setiap malam.

Aku melihatmu dalam bayangan senja Kuta. Engkau disana, menatapku dari jauh, enggan untunk datang, entah karena takut atau, malu.

Ingin rasanya kesana, terbang dibawa angkasa bersama deru ombak dan semilir angin Kuta, merajuk manja untuk sekedar melepas rindu bersama.

Ku berdo’a, biarkan angin sedikit menerpa. membiarkanku mengecup indah dalam senja di Kuta bersamanya, tanpa ada rasa hampa, dan kecewa yang mendera.

Tak ku sangka, semilir angin Kuta benar-benar menerpa, seraya mendengar do’aku, sesegera membisikkan padaku agar aku menghampirimu.

Namun, disisi lain, semilir angin mencegahku, menyuruhku menyendiri, pergi, menjauh, tanpa mengingat rasa rindu yang menghampiri.

Dalam keindahan senja dalam Kuta. Air laut masih tenang, masih datang dan pergi. Ia tau, aku masih menanti.

Sepi. Ingin ku toleh kepala ini, memanggil, menyapa, mendekat lalu merengkuh. Hangat.

Hangat akan bayang-bayang sinar yang mulai menyelimuti. Mulai lelah karena seharian sudah meninggi, menginginkan redup, terbenam, dan tenggelam.

Waktunya akhirnya datang, senja  Kuta menghilang digantikan oleh petang.

Wahai semesta, tunggu sebentar! Berilah aku waktu! Aku masih ingin menantinya, hingga dia benar-benar datang meski hanya menebarkan senyuman, yang menghilangkan berjuta kerinduan.

Ah, terlambat! Mentari dalam senja Kuta lebih hebat. Tak mau ditawar lagi, sebentar berhenti lalu tak kembali.

Ah semesta, aku ingin bahagia. Meski hanya sebentar, sekedar melepas terbenamnya cahayamu bersamanya. Ku mohon senja Kuta, sekali ini saja ....

Selasa, 01 Januari 2013

Happy New Year 2013 ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ

Selamat pagi 1 Januari 2013! Happy new year everybody ^^,

Bagaimana acara malam taun baru kalian? boleh kan A'yun sedikit berbagi kebahagiaan tentang cerita pergantian taun? oke let see, i wanna tell you something...tapi ini rahasia ya, antara aku dan kamu, jangan sampai, dia tau :D *senyum jahil*

Pulau Bali, 28 Desember 2012

"Kamu mau malam tahun baruan kemana?" tanyanya sambil menatap langit Pulau Bali disaat malam yang tak berbintang. "Ah, aku nggak tau nih, mungkin di rumah, habis pergi juga mau kemana dan sama siapa aku nggak tahu..." jawabku malu-malu, padahal hatiku meletup menginginkan ajakan untuk malam tahun baruku nanti. Kami terdiam, dengan beribu bayang-bayang pertanyaan yang berkeliaran dipikiran kami sendiri-sendiri.

Yogyakarta, 31 Desember 2012

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2012, tepatnya sehari sebelum tahun baru. tidak ada yang spesial bagiku, mungkin hanya siang tadi, karena sempat berkumpul dengan sahabat lama semasa esempe dengan berbagai cerita lama yang dikemas dalam cerita baru.

Hujan ternyata menantang hingga malam datang, semacam menggagalkan acara anak muda yang akan melaksanakan ritual ''hura-hura malam tahun baru''. Okey, mau hujan, mau enggak, aku sih cuek. habis sudah frustasi duluan, mau keluar saja nggak ada yang mengajak. Simple, teman-teman sudah bersama acaranya sendiri, dan aku...kekasih pun tak punya. jadi siapa lagi yang bisa ku ajak pergi? keluarga? ah mereka semua sama-sama lelah karena seharian sudah bekerja.akhirnya, kuputuskan  malam taun baru akan  ku habiskan dengan tidur yang amat sangat berkualitas.

Ya begini, nasib jom-mblo..eh single maksudnya. Daipada semakin lapuk dan galau gegara hujan, nggak bisa keluar, dan tak ada pasangan karena gagal move on, kurang lebih pukul 20.00 aku sudah bersiap tidur ditemani dinginnya malam dan guyuran hujan dengan selimutan dan terbang ke alam mimpi. Hujan yang semakin deras membuat rasa nyaman untuk tidur semakin berkualitas nampaknya berhasil. Galau yang sempat melanda akhirnya hilang. ASIKKKK!!!-_-

Tidur berkualitasku ternyata terganggu, entah apa itu aku terbangun. Oh iya, gegara ada sms aku terbangun, juga karena krucuk-krucuk rasa lapar diperutku huehehe..

"grrreekkk...greeekkk..." hapeku bergetar, dia sms aku. sempat kaget, tapi semacam ada perasaan senang, mungkin ini petunjuk Tuhan.

A: "tahun baru kemana?"

B: "ini dirumah hla mau kemana lagi, ha kamu?"

A: "haha tahun baru berkesan poll"

B: "kenapa soalnya? kamu dimana emang?"

A: "di rumah hahaha"

B: "bohooong..mesti pacalan hujan-hujan hahahah" (ini aku tau, abis pacar dia kan barusan update katanya
abis keluar bareng gitu. tapi ya udah sih, aku sih santai)

A: "nek mau ayo keluar liat kembang api"

B: "kemana?masih hujan...emang boleh juga yaa akunya.."

A: "ya makanya percaya dongs"

B: "posisi dimana? aku boelh keluar hlo..."

*kemudian pending sejenak*

Yak nggak ada balesan. galau. Jam sudah hampir menunjukkan pukul 00.00. Semacam php nih orang-_-batinku berkata demikian. Ayolah ajak aku keluar, aku butuh kamu, nih.

Aku sudah merasa putus asa, ini dia juga nggak balas-balas sms, ah mungkin pergi sama teman-temannya, kataku lagi. Dan galau semakin menjadi-jadi ketambahan perut semakin lapar, okey ku putuskan untuk keluar beli makan. Tau nggak aku pengen apa? Bakmi jawa. ngidam nih, hujan-hujan kan memang lezatnya makan yang berkuah dan hangat. Aku nggak sendirian loh, awalnya, memag tidak diperbolehkan keluar, apalagi ketika minta ijin perginya sama dia, tapi akhirnya, dia juga nggak kasih kabar akupun keluar bersama adikku.

1 Januari 2013

"duarrrrr...duarrrr...pletoookkkk duaaarrrr......" "preeetttt...prreeeeetttt...."

Kembang api, terompet, berbaur menjadi satu. Wah bahagia sekali rasanya. Istimewa, menanti pesanan bakmi  datang sambil ngliat jedar-jedernya kembang api di malam tahun baru. Beberapa sms masuk saling mengucapkan "happy new year" dan sebangsanya. Oh tunggu, ada sms beda diantara teman-teman yang lain, ternyata dari dia. Dia lagi di angkringan depan rumahku. Loh kok sampai sini ya? aku hanya menerka-nerka sambil tertawa bahagia. Ku balas saja dan ku bilang aku lagi beli bakmi di dekat rumah. Pikiranku masih melayang sama dia yang lagi berada di dekat rumahku.

Sekejap aku merasakan haus menghadang. sayang ya, yang jualan bakmi nggak jualan es jeruk atau es teh, ya sudah aku keluar dulu beli air mineral ke indom*art sebelah yang jualan bakmi dan adikku tak tinggal bentar disitu.

Nggak lama aku balik, loh kok ada motor yang tak kenal ya, loh tunggu..itu kan motornya....... Dia udah ada ditempat yang jual bakmi. ah, masih saja ya dia, selalu memberi kejutan sepanjang hidupku ini. Tiga tahun bersama ternyata belum membuat aku sepenuhnya mengenalnya dengan beribu kejuatan yang dibuatnya. Akhirnya dia ikut bergabung, bersamaku, dan adikku.

Aku cuma bisa senyam-senyum. Seperti awal, pertama kali jatuh cinta, kepadanya. Malam tahun baruku nggak jadi suram, nggak jadi galau juga. Kami ngobrol-ngobrol sampai tak sadar waktu. Jam menunjukkan hampir pukul 01.00, penjual bakminya juga udah mau tutup, akhirnya perbincangan kami cukupkan. Ah rasanya aku ingin menghentikan waktu, agar aku bisa, lebih lama, berucap dan bercanda dengannya.

Sesuatu yang ku petik, tak perlu aku jauh-jauh pergi keluar ketempat keramaian, malah, disini...keromantisan tercipta dalam gemilang 2013. aku, dan kamu...yah, meski bukan lagi pasangan, tapi rasa ini melebihi rasa cinta yang pernah ada antara kita. Terimakasih kamu, sudah membuat malam 2013ku benar-benar berkesan. Happy New Year 2013! rasa-rasanya, cerita ini tak bisa dan tak akan, aku lupakan :)

Mohon maaf bila cerita ini terlalu frontal dan tidak nyaman, terutama buat kamu yang merasa, ssttt diem ya? cukup senyum aja, dan dikenang sampai kapan pun ^^,