Senin, 12 November 2012

maaf-terima-kasih

aku tak pernah menginginkan perpisahan. sedikitpun. karena aku merasa, ikatan ini, sudah menyatu, antara, aku dan kamu.

kamu bilang aku harus tetap mencintaimu. kamu bilang aku harus berada tetap disisimu. tapi, kenapa kamu tiba-tiba meninggalkanku? meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas. bukankah itu tak adil? membiarkan ku tersayat karna lukamu, lalu kamu menghilang,membiarkanku menangis tanpa kamu peduli lagi padaku.

kenapa kamu membiarkanku melupakan cara bahagia? apa kamu sengaja? rasa-rasanya apa yang ada kini tinggal menjadi serpihan luka.

aku mencintaimu, tanpa syarat. tanpa memintamu menjadi orang lain.mungkin, dipikiranmu aku ini hanya merepotkanmu, selalu meminta ini itu, selalu marah bila keinginanku tak pernah terwujud, selalu marah bila kau jauh dari sisiku.


tapi apa kamu tau kenapa aku seperti itu? bahkan kamu tidak pernah memberikanku waktu untuk sekedar mengatakan sesuatu.

kamu tau kenapa aku seperri itu? semua, semata-mata karna aku peduli padamu. aku sekedar ingin tau kabar darimu, tak ingin sedikitpun kehilangan momen ketika kamu tak berada bersamaku.

mungkin aku membosankan hingga akhirnya kamu meninggalkan ku. kita memang sama-sama egois, terlalu angkuh untuk bisa saling bertegur sapa atau bicara. rasa sedih memang ada, rasa marah mudah sirna, tapi kecewa, bukan hal yang mudah untuk membuatku bisa lupa.

maaf, aku memang lah aku. aku bukan kamu yang penyabar, yang pengertian, yang selalu bisa bikin ketawa, yang bisa ngasih kejutan dan keromantisan, aku bukan kamu yang sempurna buatmu tapi aku adalah aku. inilah aku yang sederhana, yang selalu mencintaimu tanpa alasan.

semua berakhir, tanpa lagi sisa kenangan yang indah. terimakasih karna kamu tlah mengajariku, tentang keikhlasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar