Kamis, 29 November 2012

aku menyukai hujan! dan aku, menyukai....

hujan turun untuk kesekian kalinya malam ini, membuatku teringat akan senja indah yang tercipta bersamamu.

hai! kenapa kau biarkan aku menikmati hujan bersamamu? apa kau tak tau betapa bergetar hatiku waktu itu? apa kau tak mendengar detak yang begitu keras dari jantungku?

kau tau? senja memang tak bersahabat untuk kita saat itu. tapi, aku tak peduli. biar saja angin menerpa begitu kencangnya, ataupun derasnya guyuran yang sejujurnya membuat tubuhku terlalu dingin. ah...semua rasanya indah! rasanya, meski tubuhku terguyur hujan tapi tetap saja hangat karnamu.

oh...hujan, mengapa kau selalu membawakan radar manis setiap datang? bahkan karnamu, keromantisan yang terjalin terjadi begitu sempurna, secara alami, tak pernah dibuat-buat. pelukan hujan, sentuhan angin, serta percikan air yang mungkin mengotori kita. aku merasa, aku tak ingin hujan ini berhenti!

aku ingin mengulang hujan bersamamu.kau tau apa yang ingin ku tanyakan pada saat itu? adakah hal yang lebih indah selain merasakan hujan bersamamu? aku rela menghabiskan waktu dalam guyuran hujan, aku menyukai hujan! tapi, tidak dalam kesendirian. temani aku, aku tak ingin sendiri. bagiku, ketika menatap rintikan hujan bersamamu akan membuatku tenang.

berjanjilah, temani aku menikmati hujan! meski dalam senja yang berbeda, meski dalam cerita yang berbeda. sekali lagi ingin ku katakan, aku menyukai hujan! dan aku, menyukai hujan bersama mu :)


Senin, 12 November 2012

maaf-terima-kasih

aku tak pernah menginginkan perpisahan. sedikitpun. karena aku merasa, ikatan ini, sudah menyatu, antara, aku dan kamu.

kamu bilang aku harus tetap mencintaimu. kamu bilang aku harus berada tetap disisimu. tapi, kenapa kamu tiba-tiba meninggalkanku? meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas. bukankah itu tak adil? membiarkan ku tersayat karna lukamu, lalu kamu menghilang,membiarkanku menangis tanpa kamu peduli lagi padaku.

kenapa kamu membiarkanku melupakan cara bahagia? apa kamu sengaja? rasa-rasanya apa yang ada kini tinggal menjadi serpihan luka.

aku mencintaimu, tanpa syarat. tanpa memintamu menjadi orang lain.mungkin, dipikiranmu aku ini hanya merepotkanmu, selalu meminta ini itu, selalu marah bila keinginanku tak pernah terwujud, selalu marah bila kau jauh dari sisiku.


tapi apa kamu tau kenapa aku seperti itu? bahkan kamu tidak pernah memberikanku waktu untuk sekedar mengatakan sesuatu.

kamu tau kenapa aku seperri itu? semua, semata-mata karna aku peduli padamu. aku sekedar ingin tau kabar darimu, tak ingin sedikitpun kehilangan momen ketika kamu tak berada bersamaku.

mungkin aku membosankan hingga akhirnya kamu meninggalkan ku. kita memang sama-sama egois, terlalu angkuh untuk bisa saling bertegur sapa atau bicara. rasa sedih memang ada, rasa marah mudah sirna, tapi kecewa, bukan hal yang mudah untuk membuatku bisa lupa.

maaf, aku memang lah aku. aku bukan kamu yang penyabar, yang pengertian, yang selalu bisa bikin ketawa, yang bisa ngasih kejutan dan keromantisan, aku bukan kamu yang sempurna buatmu tapi aku adalah aku. inilah aku yang sederhana, yang selalu mencintaimu tanpa alasan.

semua berakhir, tanpa lagi sisa kenangan yang indah. terimakasih karna kamu tlah mengajariku, tentang keikhlasan.