Senin, 13 Februari 2012

Mawar merah (Luka)


Mawar merah, yang dulu mengharu biru

Kini layu, karna waktu

Mawar merah yang dulu  semerbak mewangi

Yang dulunya selalu tercium terterpa lalunya angin

Kini semakin lama semakin hilang berguguran tertiup angin

Dulu, merah yang merebah, merah yang segar karena embun yang membasahi

Kini hancur, lebur, lenyap tak tersisa

Tak ingatkah?

Apa artinya dulu, ketika mawar itu kau berikan padaku?

Tanda cintakah? Sayangkah?

Kau beri secuil harapan dengan sekuntum mawar

Lalu menghancurkannya membiarkannya menjadi luka

Tak taukah bahwa hati ini tersakiti?

Apa artinya keindahan mawar bila akhirnya kau rusak dengan dustamu?

Dan kau! Membiarkanku mengiringi kepedihan bersama mawar merahmu

Tak taukah? Aku disini tergerogoti kesakitan karena hati yang kau lukai?

Mawar merah dalam kenangan yang begitu indah

Mawar merah tanda cintamu

Kini, tak berarti, tak mengena dalam hati

Sekalipun ribuan mawar merah akan kau berikan lagi padaku

Namun itu tak akan merubah segalanya

Mawar merah,yang indah, membawa harapan, bersama mimpi

Tak tergantikan dengan irisan yang mendalam, yang akhirnya menjadi luka