Beberapa waktu lalu tepatnya 2 Mei atau ketika Hari Pendidikan, saya ingat ketika pembina upacara memberi amanah dari pemerintah pusat (menteri pendidikan mungkin) yang mengambil judul tentang generasi emas penerus bangsa. Senja tadi saya terngiang meluangkan waktu untuk membahas tentang generasi penerus yang akan saya sambung dengan pemenang..
Pemerintah pusat mencanangkan program untuk regenerasi. Ini dilakukan karena regenerasi pada dekade ini sangatlah banyak jumlahnya, bahkan melebihi prosentase banyaknya orangtua dan balita. Sehubungan dengan adanya itu, maka pemerintah mencanangkan program generasi penerus yang pada dekade ini disebut dengan Generasi Emas. Pemerintah mencanangkan Generasi Emas karena pada generasi ini terdapat amat banyak generasi yang akan dijadikan penerus bangsa.
Menjadi generasi penerus pasti semua mengalami. Dari buyut, kakek, ayah, kita sendiri, hingga anak cucu kita pasti mengalami perubahan yang pastinya significant.Semua akan mengalami perubahan dengan cara yang berbeda-beda. Menjadi penerus dengan sumber daya manusia yang sangat banyak tersebut, itu berarti mengharuskan kita untuk menjadi seseorang yang berkualitas, tidak ada kata malas, berani mencoba, dan kreatif.
Generasi muda yang menjanjikan ini memang seharusnya sudah penyadari akan potensi mulai dini. Misal saja sebagai siswa, kewajiban sekolah adalah sekolah, bukan malah dengan banyak bermain bahkan membuat group-group anarki atau geng. dengan adanya geng, biasanya perkumpulan anak-anak yang merasa memiliki kesatuan jiwa selaras dan seimbang itu akan mengadakan tawuran dan ugal-ugalan. Perilaku menyimpang seperti inilah yang terkadang memprihatinkan banyak pihak.
Generasi terdahulu pastipun sangat mengharapkan agar saat ini kita menjadi regenerasi pemenang. Coba kita bandingkan antara PEMENANG dan PECUNDANG.
PEMENANG berani memiliki konisiten-konsisten
PECUNDANG hanya berani janji-janji tak ada bukti
PEMENANG akan mengakui dirinya salah ketika bersalah
PECUNDANG akan selalu menyalahkan orang lain dan merasa paling benar
PEMENANG memiliki keinginan, rencana, tekad yang kuat dalam memiliki target
PECUNDANG menganggap hidup santai, mencari-cari alasan, tak pernah bersungguh-sungguh
PEMENANG akan belajar dari pengalaman dan melangkah ke depan
PECUNDANG akan berpikiran negatif dan selalu menengok kejelekan ke belakang
PEMENANG akan mengatakan susah namun yakin bahwa semua mungkin dilakukan
PECUNDANG akan mengatakan mungkin namun tak ada perbuatan
Mungkin perbandingan diatas dapat menjadi pembelajaran kita menjadi generasi pemenang. Sudahkah anda merasa menjadi Regenerasi yang berkualitas? Sudah merasa cukupkah dengan apa yang sudah anda lakukan? Jikalau belum, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi pemenang. Pemenang untuk diri sendiri yang nantinya semakin membesar dan menjadi pemenang diantara yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar