| She's broken? Yes | He's OK? No | - kalau kataku itu bohong. aku yang sakit-bukan dia. atau-kita sama-sama sakit tapi tetap saja mempertahankan sesuatu yang sakit.
Sakit? iya. patah? iya memang patah. ini mengenai tentang prinsip hidup. dimana hidup itu memang penuh dengan rule atau aturan. tapi bagiku, aturan bukan berarti sesuatu yang mengatur dan mengekang. aturan itu kebebasan. kebebasan untuk bertanggungjawab atas suatu yang diwajibkan.
yaps inilah aku sekarang, aku-yang-merasa- terkekang. bukan karna orang tuaku. bukan dan tidak sama sekali, yang ada mereka memberikanku sebuah kebebasan. kebebasan yang bertanggungjawab, tentunya. entah aku tak tahu. hidupku kini berubah.
aku ingin bercerita, tentang aku yang merasa seperti dalam bayangan bui, tak bebas, tak lepas.
aku ingin mengibaratkan aku ini adalah seekor burung. kenapa? aku iri dengan burung yang bisa terbang bebas lepas tak berbeban. kesana kemari melihat dunia yang luas dan indah. menghirup udara dengan segarnya tanpa ada penghalang. bisa terbang setinggi-tingginya tanpa takut akan terjatuh, tapi yang ku sadar, aku ini memang bukan burung. tak juga seperti yang ku katakan tadi.
tapi jika lagi-lagi diibaratkan, awalnya aku ini seperti burung yang sedang bebas terbang seperti kisah di atas, namun kemudian seorang pemburu menembakku, menangkapku, kemudian memasukkanku ke dalam kandang. iya, aku tak bisa kemana-mana. apapun diatur, aku tak bisa berekspresi seperti teman-teman burung yang lain. aku tak bisa lagi terbang tinggi, bebas, dan bersenang riang.
aku ingin bebas, aku ingin lepas, aku ingin kembali pada hidupku yang lalu. penuh dengan ide-ide brilian yang terkadang itu adalah bahagia sederhanaku. aku bisa bermain bersama teman-temanku, berbagi suka duka, merasakan keindahan luar, tanpa ada aturan yang mengekang.
tapi ya begini, aku
sebenarnya apa makna dari cerita ngalor-ngidul diatas? paham? aku saja tidak. ah entah-lah aku lelah.
ah, manusia. indahkan dalam citra namun lara dalam rasa. inti dari semua penjelasanku adalah sifat posesif dan protectif. dimana kedua sifat itu adalah sifat yang, yang aku bahkan tak bisa mendefinisikannya.
sifat, apalah itu sifat. aku hanya bisa mengerti dan mencoba mengerti. lalu kapan aku dimengerti?
sifat. ini mengenai pepatah lama antara watak dan watuk. watuk iso diobati, hla watak? angel diobati. sifat atau watak seseorang memang susah untuk diubah, ada kata niat untuk mengubah, tapi kalau kumat? entah. aku benar-benar lelah. entak aku ngomong apa, yang jelas ini isi hatiku yang merasa sakit karena sifat yang entah bisa begitu. sekali lagi, aku
Minggu, 8 Desember 2013. H-1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar